Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Zumi Zola tetap berupaya memperjuangkan pembangunan jalur evakuasi mengantisipasi bencana Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, karena rute itu memang dibutuhkan masyarakat kabupaten setempat.
"Saya akan terus berjuang, saya sudah beberapa kali bertemu dengan ibu Menteri, saya yakin bahwa memang harus ada jalur evakuasi. Meskipun nanti ibu Menteri yang memutuskannya," katanya di Jambi, Selasa.
Kementrian LHK RI memang belum mengeluarkan izin pembangunan jalan evakuasi yang rencananya membelah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu.
Jalur evakuasi dibangun untuk menyelamatkan warga Kabupaten Kerinci jika terjadi bencana letusan Gunung Kerinci yang saat ini berstatus waspada level II.
Namun pemerintah pusat belum mengeluarkan rekomendasi itu. Belum ada kejelasan sama sekali terkait jalur evakuasi untuk masyarakat disekitar gunung api tertinggi di Indonesia itu.
Zola mengaku terus mendapat soroton untuk tidak membuka jalur evakuasi melalui hutan lindung di Kerinci itu. Apalagi saat menghadiri kegiatan lingkungan hidup di Kementrian LHK RI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ada tujuh profesor dari Kementrian LHK kemarin di Jakarta, kami bertemu dan saya memaparkan bagaimana lingkungan hidup di Jambi. Saat saya ditanya kenapa harus membuat Jalur evakuasi dengan hutan lindung, saya menjawab karena saya punya tanggung jawab besar dengan masyarakat," kata Zola.
Selain itu kata Zola mereka meminta hutan lindung itu untuk dipertahankan, namun dirinya tetap bersikukuh agar hutan itu digunakan untuk jalur evakuasi.
"Kerinci itu bentuknya sudah seperti kuali, beberapa hari kemarin Gunung Kerinci terus menampakkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap, masyarakat harus diselamatkan," katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
"Saya akan terus berjuang, saya sudah beberapa kali bertemu dengan ibu Menteri, saya yakin bahwa memang harus ada jalur evakuasi. Meskipun nanti ibu Menteri yang memutuskannya," katanya di Jambi, Selasa.
Kementrian LHK RI memang belum mengeluarkan izin pembangunan jalan evakuasi yang rencananya membelah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu.
Jalur evakuasi dibangun untuk menyelamatkan warga Kabupaten Kerinci jika terjadi bencana letusan Gunung Kerinci yang saat ini berstatus waspada level II.
Namun pemerintah pusat belum mengeluarkan rekomendasi itu. Belum ada kejelasan sama sekali terkait jalur evakuasi untuk masyarakat disekitar gunung api tertinggi di Indonesia itu.
Zola mengaku terus mendapat soroton untuk tidak membuka jalur evakuasi melalui hutan lindung di Kerinci itu. Apalagi saat menghadiri kegiatan lingkungan hidup di Kementrian LHK RI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ada tujuh profesor dari Kementrian LHK kemarin di Jakarta, kami bertemu dan saya memaparkan bagaimana lingkungan hidup di Jambi. Saat saya ditanya kenapa harus membuat Jalur evakuasi dengan hutan lindung, saya menjawab karena saya punya tanggung jawab besar dengan masyarakat," kata Zola.
Selain itu kata Zola mereka meminta hutan lindung itu untuk dipertahankan, namun dirinya tetap bersikukuh agar hutan itu digunakan untuk jalur evakuasi.
"Kerinci itu bentuknya sudah seperti kuali, beberapa hari kemarin Gunung Kerinci terus menampakkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap, masyarakat harus diselamatkan," katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016