Jambi (ANTARA Jambi) - Keluarga bidan Anita Leonita yang ditemukan gantung diri, mendatangi Mapolda Jambi untuk mempertanyakan dan memberikan temuan kejanggalan atas kematian bidan perusahaan perkebunan tersebut.
Kematian keponakan saya Anita bidan yang bekerja di PT RAU di Kabupaten Tebo pada Mei 2015 lalu, hingga kini menyisakan misteri dan keluarga menemukan beberapa kejanggalan atas meninggalkan korban, kata Paman korban, Niradi Sitepu, di Jambi Rabu.
Niradi dan Jaya Gaharu (20) adik korban warga Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir didampingi salah satu LSM mendatangi Mapolda Jambi dengan membawa sejumlah bukti baru sebagai bentuk kejanggalan kematian korban.
Kepada wartawan, Niradi Sitepu mengungkapkan kejanggalan ditemukan awal penemuan korban di lokasi kejadian. Ada luka memar di kepala bagian belakang, pergelangan kaki dan tangan bagian kanan.
Kejanggalan lainnya yakni saat tergantung kaki korban posisinya masih menapak pada kursi, tali tidak kencang sebagaimana layaknya menahan berat tubuh korban dan kemudian ada bercakan darah di handphone dan kemaluan korban mengeluarkan darah.
"Ada kecurigaan kita, bahwa adanya pembunuhan dan pemerkosaan juga terhadap korban," kata Niradi.
Pihak keluarga meminta kasus ini diungkap sejelas-jelasnya. Menurutnya, dalam kasus ini pihak Polres Tebo tidak melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
Untuk pengungkapan itu, pihak keluarga sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kapolda Jambi untuk melakukan otopsi ulang dan pembongkaran kuburan korban.
Sementara itu, dari pengakuan kakak kandung almarhum, bahwa korban pernah bercerita pada 2014 ada tiga pimpinan dari PT Rau yang datang melamar, tetapi karena berbeda akidah, korban menolak.
Sementara itu Wakil Direktur (Wadir) Reskrimum Polda Jambi, AKBP Arif saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan terkait hal ini dan direncanakan dalam waktu dekat dilakukan gelar perkara.
"Jumat minggu ini kita rencanakan gelar perkara dengan Polres Tebo, terkait kronologis dan pengungkapannya gimana," kata AKBP Arif, kepada sejumlah wartawan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Kematian keponakan saya Anita bidan yang bekerja di PT RAU di Kabupaten Tebo pada Mei 2015 lalu, hingga kini menyisakan misteri dan keluarga menemukan beberapa kejanggalan atas meninggalkan korban, kata Paman korban, Niradi Sitepu, di Jambi Rabu.
Niradi dan Jaya Gaharu (20) adik korban warga Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir didampingi salah satu LSM mendatangi Mapolda Jambi dengan membawa sejumlah bukti baru sebagai bentuk kejanggalan kematian korban.
Kepada wartawan, Niradi Sitepu mengungkapkan kejanggalan ditemukan awal penemuan korban di lokasi kejadian. Ada luka memar di kepala bagian belakang, pergelangan kaki dan tangan bagian kanan.
Kejanggalan lainnya yakni saat tergantung kaki korban posisinya masih menapak pada kursi, tali tidak kencang sebagaimana layaknya menahan berat tubuh korban dan kemudian ada bercakan darah di handphone dan kemaluan korban mengeluarkan darah.
"Ada kecurigaan kita, bahwa adanya pembunuhan dan pemerkosaan juga terhadap korban," kata Niradi.
Pihak keluarga meminta kasus ini diungkap sejelas-jelasnya. Menurutnya, dalam kasus ini pihak Polres Tebo tidak melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
Untuk pengungkapan itu, pihak keluarga sudah mengirimkan surat permohonan kepada Kapolda Jambi untuk melakukan otopsi ulang dan pembongkaran kuburan korban.
Sementara itu, dari pengakuan kakak kandung almarhum, bahwa korban pernah bercerita pada 2014 ada tiga pimpinan dari PT Rau yang datang melamar, tetapi karena berbeda akidah, korban menolak.
Sementara itu Wakil Direktur (Wadir) Reskrimum Polda Jambi, AKBP Arif saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan terkait hal ini dan direncanakan dalam waktu dekat dilakukan gelar perkara.
"Jumat minggu ini kita rencanakan gelar perkara dengan Polres Tebo, terkait kronologis dan pengungkapannya gimana," kata AKBP Arif, kepada sejumlah wartawan. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016