Jambi (ANTARA Jmabi) - Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menyebutkan, aset perbankan syariah di provinsi ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015.

"Pada September 2016 aset perbankan syariah tercatat sebesar Rp2,22 Triliun atau hanya 5,92 persen dari total aset perbankan di Provinsi Jambi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi V Carlusa di Jambi, Selasa.

Kinerja perbankan syariah menurut Carlusa, relatif kurang menggembirakan karena sentimen ekonomi global yang sedang melambat dan juga produk unggulan di Jambi kurang membaik sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat juga mengalami penurunan.

"Akibatnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di Bank Syariah yang juga turun signifikan," kata V Carlusa usai Seminar dengan tema "Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia"

Penghimpunan DPK perbankan syariah di Jambi pada 2016 juga mengalami penurunan hingga 39,06 persen dibandingkan tahun lalu dan menjadi Rp999,58 miliar.

"Karena ada perkembangan yang tidak mengembirakan tersebut, kemampuan (afford) bank syariah harus lebih baik. Pihak terkait harus lebih giat kembali meningkatkan atau mendukung perbankan syariah," katanya.

Meski demikian, kata Carlusa perbankan syariah tetap berupaya menjalankan perannya sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

Upaya itu tercermin dari tingkat rasio pembiayaan (FDR) yang tinggi. Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga perbankan syariah di Provinsi Jambi pada September 2016 mencapai angka 218,91 persen.

Ia menjelaskan, jika dilihat dari tahun ke tahun perkembangan bank syariah di Jambi masih jalan ditempat dengan rata pertumbuhannya hanya berkisar 5-6 persen.

Padahal menurutnya Provinsi Jambi memiliki penduduk yang mayoritas muslim, namun hal ini tidak seimbang dengan perkembangan perbankan syariah di provinsi yang berjuluk "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" itu.

Perbankan Syariah juga sebagai industri keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat dan bank dengan berlandaskan pada prinsip keadilan dalam bertransaksi serta mengedepankan nilai-nilai kebersamaan.

Ke depan kata Carlusa, perbankan syariah di Jambi akan menghadapi tantangan yang lebih serius. Yakni salah satunya mengembalikan geliat ekonomi perbankan syariah di Jambi.

"Ke depan dalam meningkatkan perkembangan perbankan syariah di Jambi Bank Indonesia bersama pihak terkait seperti MUI dan perguran tinggi akan terus sosialisasi kepada masyarakat," katanya menambahkan.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016