Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi mencatat dalam pembentukan inflasi di Kota Jambi, peran dari kelompok perumahan, listrik, air dan gas serta kelompok kesehatan memberikan andil terjadinya inflasi di Kota Jambi pada Desember 2016.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan di Jambi, Rabu mengatakan selain kelompok tersebut diatas, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga ikut memberikan andil bersama kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terjadinya inflasi di Kota Jambi.
Pada Desember 2016, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dan di Kabupaten Bungo terjadi deflasi sebesar 0,11 persen sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 127,21 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Bungo tercatat sebesar 124,35.
Inflasi di Kota Jambi terjadi pada empat kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi juga pada empat kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya penurunan indeks.
"Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, listrik, air dan gas sebesar 0,21 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,41 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,87 persen," kata Dadang.
Sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,04 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen, sandang 0,72 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi pada Desember 2016 antara lain angkutan udara, tomat sayur, bayam, cabai rawit, kacang panjang, dan tarip pulsa ponsel.
Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi di Kabupaten Bungo adalah cabai merah, daging sapi, emas perhiasan, jeruk, gula pasir, daging ayam ras, minyak goreng, dan ikan nila, kata Dadang Hardiwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan di Jambi, Rabu mengatakan selain kelompok tersebut diatas, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga ikut memberikan andil bersama kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terjadinya inflasi di Kota Jambi.
Pada Desember 2016, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dan di Kabupaten Bungo terjadi deflasi sebesar 0,11 persen sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 127,21 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Bungo tercatat sebesar 124,35.
Inflasi di Kota Jambi terjadi pada empat kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi juga pada empat kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya penurunan indeks.
"Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, listrik, air dan gas sebesar 0,21 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,41 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,87 persen," kata Dadang.
Sedangkan deflasi di Kabupaten Bungo terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,04 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen, sandang 0,72 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi pada Desember 2016 antara lain angkutan udara, tomat sayur, bayam, cabai rawit, kacang panjang, dan tarip pulsa ponsel.
Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya deflasi di Kabupaten Bungo adalah cabai merah, daging sapi, emas perhiasan, jeruk, gula pasir, daging ayam ras, minyak goreng, dan ikan nila, kata Dadang Hardiwan.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017