Palembang (ANTARA Jambi) - Kunto Hartono, penabuh drum asal
Indonesia akhirnya merampungkan aksi spektakulernya menabuh drum secara
maraton selama 145 jam sebagai upaya pemecahan rekor dunia di pelataran
Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
Pemecahan
rekor ini dimotori Korem 044/Garuda Dempo, yang wilayah kerjanya
meliputi seluruh Sumatera Selatan, dengan komandan Kolonel Infantri
Kunto A Wibowo.
Hartono memulai upayanya sejak 30 Desember 2016 hingga 6 Januari 2017 untuk meraih rekor sebelumnya yang dipegang Steven Gaul asal Kanada selama 134 jam nonstop.
Pemecahan rekor dunia untuk pertama kalinya di Sumatera ini digelar dengan pertunjukan musikal melibatkan puluhan band asal Palembang sebagai pengiring dengan membawakan 1.740 lagu dari berbagai genre musik yang ada.
Sementara, dari catatan pihak penyelenggara, Hartono sudah memecahkan rekor dunia yang dipegang Gaul sejak Jumat pukul 02.00 WIB, dilanjutkan hingga pukul 13.00 WIB guna mencukupi waktunya menabuh drum selama 145 jam.
Dengan kesanggupan Hartono menabuh drum selama 145 jam tanpa henti itu, panitia penyelenggara segera mengirimkan berkas kelengkapan otentik aksi tersebut guna mendapatkan sertifikat pengakuan dari pihak Guiness World Record di Inggris.
Ia berharap, pemecahan rekor ini menjadi torehan sejarah bagi bangsa Indonesia untuk dapat lebih dikenal di kancah dunia.
Hartono memulai upayanya sejak 30 Desember 2016 hingga 6 Januari 2017 untuk meraih rekor sebelumnya yang dipegang Steven Gaul asal Kanada selama 134 jam nonstop.
Pemecahan rekor dunia untuk pertama kalinya di Sumatera ini digelar dengan pertunjukan musikal melibatkan puluhan band asal Palembang sebagai pengiring dengan membawakan 1.740 lagu dari berbagai genre musik yang ada.
Sementara, dari catatan pihak penyelenggara, Hartono sudah memecahkan rekor dunia yang dipegang Gaul sejak Jumat pukul 02.00 WIB, dilanjutkan hingga pukul 13.00 WIB guna mencukupi waktunya menabuh drum selama 145 jam.
Dengan kesanggupan Hartono menabuh drum selama 145 jam tanpa henti itu, panitia penyelenggara segera mengirimkan berkas kelengkapan otentik aksi tersebut guna mendapatkan sertifikat pengakuan dari pihak Guiness World Record di Inggris.
Ia berharap, pemecahan rekor ini menjadi torehan sejarah bagi bangsa Indonesia untuk dapat lebih dikenal di kancah dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017