Jambi, Antarajambi.com - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi pada Januari 2017 sebesar 101,45 atau naik 0,35 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,97 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,61 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiwan, di Jambi, Kamis.
Pada Januari lalu, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,79 untuk subsektor tanaman pangan, subsektor Hortikultura 92,42, tanaman perkebunan rakyat 105,94, peternakan 98,80 dan 101,53 untuk subsektor perikanan.
Nilai Tukar Petani Jambi yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
"Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi dan semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani," kata Dadang.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Januari 2017, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 101,09 menjadi 101,45.
Kenaikan NTP pada Januari lalu disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian naik sebesar 0,97 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,61 persen.
Naiknya NTP hanya terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu naik sebesar 1,66 persen, sedang pada empat subsektor yang lain NTP turun, subsektor tanaman pangan turun 0,85 persen, hortikultura turun 1,85 persen, peternakan turun 0,51 persen dan subsektor perikanan turun 0,30 persen.
Dadang mengatakan, perubahan NTP di 10 provinsi se-Sumatera pada Januari 2017 diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Pada Januari lalu Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan tiga diantara sepuluh provinsi se-Sumatera, dengan angka NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 104,96 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu 94,99.
Dilihat dari perubahan NTP pada Januari 2017 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 0,69 persen dan penurunan terbesar NTP terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu turun sebesar 1,21 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,97 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,61 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiwan, di Jambi, Kamis.
Pada Januari lalu, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,79 untuk subsektor tanaman pangan, subsektor Hortikultura 92,42, tanaman perkebunan rakyat 105,94, peternakan 98,80 dan 101,53 untuk subsektor perikanan.
Nilai Tukar Petani Jambi yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
"Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi dan semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani," kata Dadang.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Januari 2017, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 101,09 menjadi 101,45.
Kenaikan NTP pada Januari lalu disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian naik sebesar 0,97 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,61 persen.
Naiknya NTP hanya terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu naik sebesar 1,66 persen, sedang pada empat subsektor yang lain NTP turun, subsektor tanaman pangan turun 0,85 persen, hortikultura turun 1,85 persen, peternakan turun 0,51 persen dan subsektor perikanan turun 0,30 persen.
Dadang mengatakan, perubahan NTP di 10 provinsi se-Sumatera pada Januari 2017 diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Pada Januari lalu Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan tiga diantara sepuluh provinsi se-Sumatera, dengan angka NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 104,96 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu 94,99.
Dilihat dari perubahan NTP pada Januari 2017 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 0,69 persen dan penurunan terbesar NTP terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu turun sebesar 1,21 persen.
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017