Jambi, Antarajambi.com - Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan mengatakan tidak akan mentolerir terhadap aksi kekerasan atau perpeloncoan saat kegiatan pengenalan kehidupan kampus (PKK) dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan universitas itu.

"Tidak saya berikan toleransi terhadap aksi kekerasan kepada mahasiswa baru baik itu yang dilakukan dosen atau pun oleh para seniornya," kata Rektor usai membuka Workshop Pemberdayaan dan Penguatan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) di lingkungan perguruan tinggi Unja, Jumat.

Pihaknya juga mengingatkan dan memberi warning bahwa tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas terhadap aksi kekerasan saat proses pengenalan kehidupan kampus (PKK) bagi mahasiswa baru.

"Saya tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas jika ditemukan aksi kekerasan, sanksi tegas itu untuk menunjukkan konsen kita terhadap hak asasi manusia (HAM) terutama terhadap mahasiswa," katanya.

Rektor mengatakan, pada proses PKK di tingkat fakultas pada tahun 2016, pihaknya turut prihatin karena saat itu mendapatkan informasi kekerasan dan perpeloncoan yang dilakukan para senior terhadap mahasiswa baru.

"Pada saat itu juga saya langsung turun, dan ketika di lapangan ternyata tidak ada dosen satu pun yang bertanggung jawab mengawasinya. Kemudian saya langsung rapat pimpinan dan langsung kita beri sanksi kepada Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan pada Fakultas Peternakan," katanya.

Selain itu pada masa orientasi pengenalan kehidupan mahasiswa di Fakultas Peternakan pada tahun 2017 ini untuk selanjutnya belum diperbolehkan.

"Untuk kegiatan orientasi PKK tahun ini Fakultas Peternakan belum boleh melakukannya, dan untuk fakultas yang lain saya ingatkan tidak ada lagi kekerasan pada mahasiswa baru baik itu yang dilakukan dosennya atau para seniornya," katanya menambahkan.

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017