Jambi, Antarajambi.com - Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan Sekolah Lapang Iklim inisiasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Muarojambi mampu meningkatkan produktivitas pertanian tanaman padi petani di daerah itu.

"Kita berharap Sekolah Lapang Iklim (SLI) dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para petani dalam hal meningkatkan produktivitas. Saya sangat mengapresiasi Stasiun Klimatologi Muarojambi yang melaksanakan kegiatan ini," katanya usai membuka Sekolah Lapang Iklim Tahap 3 Tahun 2017, di Desa Pematang Pulai, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Kamis.

Menurutnya, penyelenggaraan SLI ini memang sangat dibutuhkan oleh para petani. Sebab dalam aktivitasnya sangat bergantung kepada kondisi iklim.

Wagub mengatakan, melalui SLI, para petani dapat memahami dan memanfaatkan informasi iklim secara efektif serta menjadi wahana untuk menyesuaikan produk informasi iklim dengan kebutuhan petani dan aktivitas pertanian.

SLI ini juga menjadi salah satu bentuk kontribusi BMKG terhadap upaya percepatan pembangunan pertanian di Provinsi Jambi.

"Saya harap para petani dapat makin memahami informasi iklim dari BMKG, sehingga kerugian yang terjadi akibat cuaca ekstrim yang dipicu oleh perubahan iklim dapat diminimalisir," ujarnya.

Menurutnya lagi, sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama perekonomian di Provinsi Jambi dan sebagian besar masyarakat masih menjadikan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian utama.

Pemerintah Provinsi Jambi, kata Wagub, berkomitmen untuk mendorong dan mengoptimalkan potensi sektor pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

"SLI merupakan langkah strategis dalam persiapan menghadapi perubahan iklim yang menjadi salah satu ancaman ketahanan dan kedaulatan pangan di Jambi," kata Wagub menjelaskan.

Wakil Bupati Muarojambi, Bambang Bayu Suseno mengatakan pengaruh iklim terhadap sektor pertanian dapat membatasi dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman.

Sebab kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan karena dampak perubahan iklim dapat menyebabkan kerentanan pangan.

"Tidak teraturnya iklim membuat para petani begitu susah untuk merencanakan musim tanam dan musim panen. Melalui SLI ini tentu para petani dapat memantau cuaca dan informasi iklim yang berguna untuk usaha pertaniannya," kata Bambang.

Deputi Klimatologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan BMKG memiliki tugas untuk menyiapkan informasi iklim dan cuaca yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya para petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian.

Kegiatan SLI katanya akan berlangsung sepanjang musim tanam yaitu selama 3 bulan, yang mana setiap 10 hari akan diadakan evaluasi dan perencanaan untuk 10 hari ke depan sampai musim panen tiba.

Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Tahap 3 Tahun 2017 itu ditandai dengan menanam padi perdana di kawasan sekolah tersebut.

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017