Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi merespons instruksi Presiden Joko Widodo terkait laporan anak putus sekolah karena masalah ekonomi.
Penjabat Bupati Merangin Mukti dalam keterangan yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan Pemkab Merangin sudah mengambil tindakan nyata terkait laporan adanya anak putus sekolah akibat ketidakmampuan ekonomi yang diterima saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Merangin.
"Terkait laporan dari keluarga Muhammad Muslim Manalu, yang anaknya putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi, kami sudah panggil Kades dimana keluarga Muhammad Muslim Manalu tersebut berdomisili, Camatnya, Kadis Sosial, Kadis Pendidikan dan Kadis Dukcapil, untuk merespons cepat laporan tersebut,’’ kata dia.
Mukti mengatakan bahwa Pemkab Merangin langsung mengurus kebutuhan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi anak yang putus sekolah tersebut.
"Untuk KIP-nya sudah dalam pengurusan, sehingga anak tersebut bisa melanjutkan sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak lainnya," kata Mukti.
Mukti memastikan bahwa Pemkab Merangin bergerak cepat dalam mengatasi persoalan tersebut, terutama mengenai pendidikan anak dan kehidupan ekonomi keluarga.
Untuk menuntaskan masalah warga Simpang Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat itu, Pj Bupati telah membentuk tim untuk mengatasinya.
"Tim yang bergerak cepat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing," kata dia.
Terkait permasalahan anak-anak putus sekolah, Pemkab Merangin sebelumnya memberikan pelatihan keterampilan menjahit dan mengelas.
Pembekalan keterampilan ini bertujuan agar anak-anak putus sekolah tersebut memiliki keahlian yang dapat digunakan untuk bekerja.
Mukti menyebutkan remaja putri yang putus sekolah dibekali dengan keterampilan menjahit, sedangkan remaja putra mendapatkan keterampilan mengelas.