Jambi (Antaranews Jambi) - Pemerintah Kabupaten Batanghari berenca mengelola pendistribusian gas elpiji tiga kilogram untuk mengatasi kenaikan dan kelangkaan gas di daerah itu.

"Kita akan berkoordinasi dengan pihak agen dan pertamina untuk mengatur distribusi gas elpiji di Batanghari, sebagai ini salah satu upaya untuk mengatasi terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan gas yang selama ini kerap terjadi," kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Batanghari, Syaiful di Muarabulian, Rabu.

Selain untuk mengatasi kelangkaan dan mengatasi terjadinya lonjakan harga gas, pengelolaan distribusi gas tersebut juga dilatar belakangi oleh letak pangkalan gas elpiji di daerah itu yang tidak merata di setiap kecamatan.

Saat ini di Batanghari terdapat 128 pangkalan gas elpiji tiga kilogram yang tersebar di delapan kecamatan. Namun jumlah pangkalan di setiap kecamatan tidak merata.

Dia merincikan, di Kecamatan Muarabulian terdapat 39 pangkalan, Pemayung 22 pangkalan, Bajubang 18 pangkalan, Maro Sebo Ilir empat pangkalan, Muaratembesi 16 pangkalan, Mersam delapan pangkalan, Maro Sebo Ulu sembilan pangkalan dan Batin XXIV empat pangkalan.

Sementara itu, hanya ada empat agen yang memasok gas elpiji tiga kilogram ke seluruh pangkalan tersebut.

Menurut Syaiful, letak pangkalan yang tidak merata tersebut merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kelangkaan gas elpiji di kabupaten itu.

"Itu dikarenakan setiap pangkalan menerima pasokan gas elpiji yang sama setiap bulannya, sehingga wilayah yang terdapat pangkalan cukup banyak mendapatkan pasokan yang banyak pula," katanya menjelaskan.

Sedangkan wilayah yang hanya terdapat sedikit pangkalan, menerima pasokan gas elpiji yang sedikit pula. Hal ini lah yang menyebabkan gas elpiji tiga kilogram ada yang di jual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Syaiful mengatakan pada tahun 2017 lalu, Kabupaten Batanghari menerima kuota gas elpiji tiga kilogram sebanyak 7.374 metrik ton (MT). Alokasi tersebut ekwivalen dengan 2.458.000 tabung gas elpiji tiga kilogram, artinya per bulan rata-rata kabupaten itu mendapat alokasi sebanyak 204.833 tabung.

"Dari jumlah kuota yang diterima, seharusnya tidak terjadi kelangkaan. Akan tetapi berbeda dengan yang terjadi di lapangan," kata Syaiful menambahkan.


Pewarta: Muhamad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018