Jambi, Antaranews Jambi - Lubang jalan di sambungan Jembatan Aurduri I yang melintasi Sungai Batanghari di Jambi menggangu pengguna jalan bahkan bisa membahayakan pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor. 

"Bila dibiarkan menganga lubangnya, maka akan membesar. Selain mengurangi kenyamanan saat melintas juga sangat berbahaya bagi pengendara sepeda motor," kata Sudirman, salah seorang pengguna yang melintas di jembatan itu, Sabtu. 

Menurut dia, lubang di sambungan jembatan itu sangat mengganggu pengendara yang terpaksa harus menghindar atau bahkan melakukan pengereman mendadak. Bahkan beberapa pengendara sepeda motor matik terpaksa harus berjibaku saat memaksa melintasi jalur yang bagian aspalnya rusak itu. 

Sedikitnya ada lima lapisan aspal di sambungan jembatan itu yang kondisinya rusak dan menimbulkan lubang melintang di jembatan yang menghubungkan wilayah Kota Jambi dengan Muarojambi. Jembatan itu merupakan akses jalur lintas timur Palembang - Jambi - Riau. Juga jalur ke kawasan timur Jambi seperti Muarasabak dan Kualatungkal. 

"Bila siang masih bisa diantisipasi karena terlihat dari kejauhan, malam hari cukup berbahaya, terutama bagi pengendara yang tidak tahu kondisi jalan di sana," katanya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara lainnya yang juga warga Jambi yang mengeluhkan sambungan jembatan itu.  

"Mudah-mudahan cepat diperbaiki, kondisinya perlu terus diawasi, bila berlubang langsung diperbaiki. Jangan tunggu ada korban," kata Fitri, salah seorang warga Kota Seberang Jambi. 

Selain itu, ia juga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan raya menuju Seberang Kota Jambi yang sudah rusak dan berlubang di sejumlah lokasi. 

  "Karena banyak lubang di pinggir jalan, pengendara sering berebut di jalur tengah, itu berbahaya," katanya menambahkan. 

Jembatan Aurduri I dan jembatan baru Aurduri II merupakan salah satu ikon Jambi karena jembatan itu sangat panjang melintang di sungai terpanjang di Sumatera.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018