Jambi, Antaranews Jambi - Stasiun Klimatologi BMKG Jambi akan melanjutkan program sekolah lapangan iklim bagi masyarakat di Jambi untuk bisa mengelola lahan pertanian mereka dengan maksimal dengan berpatokan kondisi iklim lokal.
"Program tahun ini kita akan gulirkan lagi sekolah lapangan iklim, dengan penekanan pengelolaan lahan mereka sehingga bisa melestarikan lahan sekaligus meningkatkan produktifitasnya," kata Kepala Staklim BMKG Jambi Syafrinal di Jambi, Selasa.
Kegiatan sosialisasi dan sekolah lapangan iklim itu akan digelar di Muarojambi Kabupaten Jambi, dengan target memperbanyak cakupan masyarakat sehingga mereka bisa melek terhadap kondisi iklim yang berpengaruh terhadap aktivitas produksi pertaniannya.
"Melalui transfer pengetahuan ini, diharapkan peserta bisa mengajak masyarakat di lingkunganya untuk bisa mengadaptasi dengan iklim dan karakter daerah masing-masing," kata Syafrinal.
Sekolah iklim itu tak hanya bagi petani, namun juga bagi pelajar, guru, petugas dan mahasiswa kesehatan serta lainnya yang terkait dengan iklim.
"Staklim Muarojambi kerap menerima kunjungan dari mahasiswa kesehatan, mereka melakukan pendekatan penanganan kesehatan masyarakat dengan karakter iklim daerah. Kita menjadi lokasi penelitian mereka juga," katanya.
Pihaknya juga menambah jejaring dengan melakukan MoU dengan sejumlah sekolah dan kampus terkait dengan sosialisasi tentang pengetahuan iklim bagi generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Selain itu sejumlah komunitas pemuda juga kerap melakukan sharing dan diskusi dengan Staklim terkait fenomena iklim yang tengah terjadi.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Program tahun ini kita akan gulirkan lagi sekolah lapangan iklim, dengan penekanan pengelolaan lahan mereka sehingga bisa melestarikan lahan sekaligus meningkatkan produktifitasnya," kata Kepala Staklim BMKG Jambi Syafrinal di Jambi, Selasa.
Kegiatan sosialisasi dan sekolah lapangan iklim itu akan digelar di Muarojambi Kabupaten Jambi, dengan target memperbanyak cakupan masyarakat sehingga mereka bisa melek terhadap kondisi iklim yang berpengaruh terhadap aktivitas produksi pertaniannya.
"Melalui transfer pengetahuan ini, diharapkan peserta bisa mengajak masyarakat di lingkunganya untuk bisa mengadaptasi dengan iklim dan karakter daerah masing-masing," kata Syafrinal.
Sekolah iklim itu tak hanya bagi petani, namun juga bagi pelajar, guru, petugas dan mahasiswa kesehatan serta lainnya yang terkait dengan iklim.
"Staklim Muarojambi kerap menerima kunjungan dari mahasiswa kesehatan, mereka melakukan pendekatan penanganan kesehatan masyarakat dengan karakter iklim daerah. Kita menjadi lokasi penelitian mereka juga," katanya.
Pihaknya juga menambah jejaring dengan melakukan MoU dengan sejumlah sekolah dan kampus terkait dengan sosialisasi tentang pengetahuan iklim bagi generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Selain itu sejumlah komunitas pemuda juga kerap melakukan sharing dan diskusi dengan Staklim terkait fenomena iklim yang tengah terjadi.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018