Jambi (antaranews Jambi) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan (KIPM) Kelas I Jambi mencatat pada Februari lalu nilai ekspor komiditi udang mantis atau udang ketak dari Provinsi Jambi mencapai nilai Rp10 miliar lebih dan ini dapat menjadi komoditi andalan kedepannya.
Kepala Stasiun KIPM Jambi, Ade Samsudin di Jambi, Selasa mengatakan pihaknya mencatat pengiriman udang mantis dari Jambi pada Februari 2018 adalah sebanyak 138.800 ekor dengan frekwensi sebanyak 167 kali pengiriman dengan nilai komoditas mencapai Rp10.185.000.000.
Pegiriman udang mantis melalui SKIPM Jambi dilakukan melalui area cargo Bandara Sultan Thaha Jambi dengan area tujuan pengiriman udang matis dari Jambi adalah ke Jakarta dan selanjutnya akan diekspor ke Hongkong, Singapura dan Tiongkok.
Ade mengatakan, tentu saja hal ini sangat memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi masyarakat di Jambi karena wilayah pantai timur Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Barat menjadi sumber pontensi menghasilkan udang mantis tersebut.
Terus meningkatnya pengiriman udang mantis melalui Provinsi Jambi tentu ini mengindikasikan `stock` hayati udang mantis diwilayah tersebut cukup melimpah dialamnya dan itu juga perlu terus dilestarikan oleh para nelayan dan warga setempat.
Dalam rangka mencegah terjadinya penurunan hasil tangkapan sekaligus menjaga kelestarian populasi udang mantis, perlu dilakukan upaya domestikasi sebagai langkah awal dalam usaha pelestarian, diperlukan penelitian atau kajian tentang berbagai aspek seperti aspek biologi, ekologi, reproduksi, genetika, dan lain-lain.
"Mari kita jaga kelestarian laut Indonesia untuk masa depan bangsa," kata Ade Samsudin.
Harga udang mantis dipasaran memiliki nilai jual ekonomis yang cukup baik yakni harganya relatif lebih tinggi dibanding jenis udang lainnya. Dalam keadaan hidup, udang mantis dijual per ekor berdasarkan ukuran panjang dengan kisaran ukuran atau size K Rp7.000/ekor, size C Rp17.000/ekor, size B Rp20.000/ekor, size A Rp25.000/ekor, size SP Rp70.000/ekor, size JB Rp75.000/ ekor dan jika udang mantis dalam keadaan mati dijual seharga Rp45.000/kg.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Kepala Stasiun KIPM Jambi, Ade Samsudin di Jambi, Selasa mengatakan pihaknya mencatat pengiriman udang mantis dari Jambi pada Februari 2018 adalah sebanyak 138.800 ekor dengan frekwensi sebanyak 167 kali pengiriman dengan nilai komoditas mencapai Rp10.185.000.000.
Pegiriman udang mantis melalui SKIPM Jambi dilakukan melalui area cargo Bandara Sultan Thaha Jambi dengan area tujuan pengiriman udang matis dari Jambi adalah ke Jakarta dan selanjutnya akan diekspor ke Hongkong, Singapura dan Tiongkok.
Ade mengatakan, tentu saja hal ini sangat memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi masyarakat di Jambi karena wilayah pantai timur Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Barat menjadi sumber pontensi menghasilkan udang mantis tersebut.
Terus meningkatnya pengiriman udang mantis melalui Provinsi Jambi tentu ini mengindikasikan `stock` hayati udang mantis diwilayah tersebut cukup melimpah dialamnya dan itu juga perlu terus dilestarikan oleh para nelayan dan warga setempat.
Dalam rangka mencegah terjadinya penurunan hasil tangkapan sekaligus menjaga kelestarian populasi udang mantis, perlu dilakukan upaya domestikasi sebagai langkah awal dalam usaha pelestarian, diperlukan penelitian atau kajian tentang berbagai aspek seperti aspek biologi, ekologi, reproduksi, genetika, dan lain-lain.
"Mari kita jaga kelestarian laut Indonesia untuk masa depan bangsa," kata Ade Samsudin.
Harga udang mantis dipasaran memiliki nilai jual ekonomis yang cukup baik yakni harganya relatif lebih tinggi dibanding jenis udang lainnya. Dalam keadaan hidup, udang mantis dijual per ekor berdasarkan ukuran panjang dengan kisaran ukuran atau size K Rp7.000/ekor, size C Rp17.000/ekor, size B Rp20.000/ekor, size A Rp25.000/ekor, size SP Rp70.000/ekor, size JB Rp75.000/ ekor dan jika udang mantis dalam keadaan mati dijual seharga Rp45.000/kg.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018