Jakarta (Antaranews Jambi) - Petinju Indonesia Jansen Hebi Marapu sukses memukul jatuh tanpa bangkit (Knock Out/KO) petinju asal Thailand Phuttiphon Rakoon pada Kejuaraan Internasional WBC ABCO Interim Silver versi KTI di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta, Sabtu malam (10/3).
Petinju asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengakhiri perlawanan petinju asal Negeri Gajah Putih pada ronde kesembilan.
Pukulan keras Jansen ke arah perut membuat Phuttiphon Rakoon tersungkur dan tidak bisa bangkit lagi. Dokter-pun harus turun ke gelanggang untuk menanganinya.
Meski mampu memukul KO lawan, Jansen harus berupaya keras untuk meraih kemenangan. Meski di ronde kedua hidungnya sudah berdarah karena pukulan, ternyata ia tetap memberikan perlawanan. Bahkan, andalan Indonesia itu sempat goyang, namun diselamatkan bel tanda istirahat.
"Lawan petinju pintar. Saya akui dia tangguh secara teknik," kata Jansen Hebi Manapu usai pertarungan, menanggapi aksi Phuttiphon Rakoon.
Petinju dari Sasana WSBC Tangerang, Banten, itu mengaku pada pertarungan dalam rangkaian Mahkota Boxing Super Series itu dirinya bertarung normal.
Meski langsung memberi tekanan, Jansen mengaku juga menunggu lawan lengah setiap akan melontaskan pukulan.
"Saya tadi mencoba membuat lawan bingung sesuai dengan arahan pelatih. Kata pelatih, main saja seperti biasa. Ada waktunya untuk mengambil," kata petinju yang hobi memancing itu.
Sarjana pendidikan tersebut juga mengaku jika dirinya sempat goyang, namun dukungan banyak pihak, termasuk orang tuannya, membuat dirinya mampu membangkitkan semangat untuk terus bertahan.
Bahkan, ia mulai kembali menguasai pertarungan mulai ronde enam.
Pelan tapi pasti, petinju yang juga hobi membaca buku sastra tersebut terus berusaha menjalankan instruksi pelatih.
Meski lawan juga tidak henti-hentinya menyerang, Jansen tetap tenang hingga akhirnya mampu melayangkan pukulan keras ke arah perut lawan, dan Phuttipon pun tersungkur.
"Sebenarnya saya tidak mengincar kemenangan KO, tapi ternyata hasilnya beda. Saya bersyukur dengan kemenangan ini," katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, petinju Indonesia lainnya, Ilham "Flanker" Leoisa gagal merealisasikan ambisinya untuk menang KO.
Petinju dari Sasana Dirgantara TNI AU ini hanya bisa menang angkat atas petinju Thailand lainnya, Paiboon Lorkham. Padahal, Ilham mampu menguasai jalannya pertarungan.
Kejuaraan yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan itu terbilang sukses karena banyak penonton yang hadir.
Kondisi tersebut dinilai sebuah perkembangan. Apalagi sebelum pertandingan utama, pihak promotor Mahkota Promotion juga menghadirkan pertarungan petinju debutan.
"Ini adalah terobosan. Peminatnya luar biasa. Penonton juga terlihat menikmati pertarungan yang disuguhkan," kata sang promotor, Raja Sapta Oktohari, usai pertarungan.***
Petinju asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengakhiri perlawanan petinju asal Negeri Gajah Putih pada ronde kesembilan.
Pukulan keras Jansen ke arah perut membuat Phuttiphon Rakoon tersungkur dan tidak bisa bangkit lagi. Dokter-pun harus turun ke gelanggang untuk menanganinya.
Meski mampu memukul KO lawan, Jansen harus berupaya keras untuk meraih kemenangan. Meski di ronde kedua hidungnya sudah berdarah karena pukulan, ternyata ia tetap memberikan perlawanan. Bahkan, andalan Indonesia itu sempat goyang, namun diselamatkan bel tanda istirahat.
"Lawan petinju pintar. Saya akui dia tangguh secara teknik," kata Jansen Hebi Manapu usai pertarungan, menanggapi aksi Phuttiphon Rakoon.
Petinju dari Sasana WSBC Tangerang, Banten, itu mengaku pada pertarungan dalam rangkaian Mahkota Boxing Super Series itu dirinya bertarung normal.
Meski langsung memberi tekanan, Jansen mengaku juga menunggu lawan lengah setiap akan melontaskan pukulan.
"Saya tadi mencoba membuat lawan bingung sesuai dengan arahan pelatih. Kata pelatih, main saja seperti biasa. Ada waktunya untuk mengambil," kata petinju yang hobi memancing itu.
Sarjana pendidikan tersebut juga mengaku jika dirinya sempat goyang, namun dukungan banyak pihak, termasuk orang tuannya, membuat dirinya mampu membangkitkan semangat untuk terus bertahan.
Bahkan, ia mulai kembali menguasai pertarungan mulai ronde enam.
Pelan tapi pasti, petinju yang juga hobi membaca buku sastra tersebut terus berusaha menjalankan instruksi pelatih.
Meski lawan juga tidak henti-hentinya menyerang, Jansen tetap tenang hingga akhirnya mampu melayangkan pukulan keras ke arah perut lawan, dan Phuttipon pun tersungkur.
"Sebenarnya saya tidak mengincar kemenangan KO, tapi ternyata hasilnya beda. Saya bersyukur dengan kemenangan ini," katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, petinju Indonesia lainnya, Ilham "Flanker" Leoisa gagal merealisasikan ambisinya untuk menang KO.
Petinju dari Sasana Dirgantara TNI AU ini hanya bisa menang angkat atas petinju Thailand lainnya, Paiboon Lorkham. Padahal, Ilham mampu menguasai jalannya pertarungan.
Kejuaraan yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan itu terbilang sukses karena banyak penonton yang hadir.
Kondisi tersebut dinilai sebuah perkembangan. Apalagi sebelum pertandingan utama, pihak promotor Mahkota Promotion juga menghadirkan pertarungan petinju debutan.
"Ini adalah terobosan. Peminatnya luar biasa. Penonton juga terlihat menikmati pertarungan yang disuguhkan," kata sang promotor, Raja Sapta Oktohari, usai pertarungan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018