Setya Novanto dituntut 16 tahun penjara

Kamis, 29 Maret 2018 16:37 WIB

Jakarta (Antaranews Jambi) - Mantan Ketua DPR Setya Novanto dituntut 16 tahun penjara ditambah denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan karena dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi pengadaan KTP-Elektronik tahun anggaran 2011-2012.

Selain hukuman badan, jaksa KPK juga menuntut agar Setya Novanto membayar pidana pengganti senilai 7,3 juta dolar AS dikurangi Rp5 miliar yang sudah dikembalikan subsider 3 tahun kurungan dan pencabutan hak politik selama 5 tahun setelah menyelesaikan hukuman pokoknya.

Dalam perkara ini Setnov diduga menerima 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135 ribu dolar AS dari proyek KTP-E. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura, Made Oka Masagung.

Sedangkan jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar proses penganggaran. Total kerugian negara akibat proyek tersebut mencapai Rp2,3 triliun.***

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018

Terkait

KPK terima uang pengganti Novanto Rp862 juta

Selasa, 23 Oktober 2018 11:34

Setnov beberkan aliran uang ke Banggar DPR

Selasa, 18 September 2018 17:51

Kalapas ungkap alasan kamar Setnov dilapisi kayu

Senin, 17 September 2018 8:03

Kalapas Sukamiskin akui sel Setnov lebih luas

Minggu, 16 September 2018 17:47

Ombudsman: kamar tahanan Setnov lebih luas

Jumat, 14 September 2018 15:16

JK Sindir Setya Novanto

Kamis, 14 Desember 2017 17:38
Terpopuler