Jambi, (Antaranews Jambi) - Guru Besar Universitas Padjadjaran Prof Winwin Yadiawati menilai keberadaan financial technology (fintech) menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mendapatkan akses permodalan untuk peningkatan kapasitas usaha.

"Selama ini kendala yang dihadapi pelaku usaha adalah akses permodalan, sehingga dengan adanya Fintech itu menjadi solusi dan dapat dimanfaatkan dalam mendapat akses modal untuk peningkatan usaha UMKM," kata Prof Winwin Yadiawati dalam paparannya pada Seminar Nasional yang digelar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jambi (Unja) di Jambi, Kamis.

Seminar yang mengangkat tema "Pengembangan Bisnis UMKM melalui Fintech dan Peranan Pemerintah dan Pengusaha dalam Digital Economy" itu digelar dalam rangkaian Dies Natalies Fakultas Ekonomi Bisnis Unja.

Prof Winwin mengatakan, dengan keberadaan layanan Fintech yang saat ini terus berkembang pada era teknologi informasi itu menjadi daya dorong bagi kemajuan UMKM di Indonesia.

"Salah satu yang paling penting adalah untuk mengakses pembiayaan. Fintech yang berupa `peer to peer` lending membuat UMKM yang unbankable menjadi terakses modal," katanya menjelaskan.

Namun menurut dia, jika UMKM telah mengakses modal dari layanan Fintech tersebut maka harus memperhatikan asas prudential atau pemberi kredit harus memperhatikan kondisi UMK itu sendiri.

Sebab kata dia, tidak semua UMKM paham tentang penggunaan modal dalam meningkatkan usahanya.

"Harus diberikan pendampingan dan monitoring (asas prudential), hal itu yang paling penting, karena ketika diberi modal uang ada pelaku usaha yang tidak bisa menggunakan modal untuk meningkatkan kapasitas usaha," katanya.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.77/POJK.01/2016 tentang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, menjadi pandauan pelaksanaan bisnis fintech peer to perr.

Pemerintah kata dia, telah mengatur kegiatan usaha, pendaftaran perizinan, mitigasi risiko, pelaporan dan tata kelola sistem teknologi informasi terkait fintech untuk menjaga konsumen dan istitusi keuangan.

Selain sektor UMKM, potensi bisnis Fintech itu menurutnya dapat mempengaruhi banyak bisnis mulai dari e-comerce, hotel, pariwisata, asuransi, properti dan lainnya.

"Ini adalah kesempatan yang bagus dimana pengguna di lahan bisnis ini masih sedikit dan masih dianggap trend yang baru berkembang," katanya menambahkan.

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018