Jambi, (Antaranews Jambi) - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi telah melepasliarkan kembali 300 ekor burung berkicai jenis ciblek dan prenjak yang diamankan dari seorang pengepul burung berkicau di Kota Jambi.

"Pasca penangkapan pelaku perdagangan ilegal burung berkicau oleh anggota BKSDA Jambi bersama Balai Gakkum KLHK Sumatera, pada Sabtu lalu (21/4), ratusan ekor burung tersebut pada Minggu pagi langsung dilepasliarkan kembali ke habitatnya di kawasan hutan gambut Kabupaten Tanjung Jabung Timur," kata Kasubag TU BKSDA Provinsi Jambi, Teguh Sriyanto, Senin.

Ada lebih kurang 300 ekor burung berkicau jenis ciblek dan prenjak (prinia familiaris), yang diduga akan diperdagangkan secara ilegal diamankan dari seorang pelaku berinisial MS.

Baca juga: BKSDA-Pemprov Jambi bentuk satgas penanggulangan konflik satwa-manusia
Baca juga: BKSDA Jambi mengaktifkan layanan pelaporan konflik satwa

Ke-300 ekor burung berkicau tersebut diamankan tim dari pelaku MS saat dia berada di kawasan Jalan Baru, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.

Burung-burung tersebut berdasarkan keterangan pelaku dikumpulkannya atau diambil dari kawasan hutan di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Teguh mengatakan burung ciblek dan prenjak itu tidak termasuk satwa liar yang dilindungi dan selain itu di Jambi kuota tangkapnya juga belum ada.

Meski demikian, Teguh menyebut pengangkutannya tetap diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1999. Maka dari itu seluruh burung yang diangkut oleh MS, dirampas oleh negara untuk dilepasliarkan kembali oleh petugas BKSDA Jambi.

"Sedangkan terhadap pelaku dilakukan pembinaan dan kita perintahkan yang bersangkutan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa," kata Teguh.

Sementara itu terhadap barang bukti 300 ekor burung ciblek dan prenjak itu dirampas dari pelaku dan langsung dilepasliarkan di wilayah hutan lindung gambut Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018