Jambi, Antaranews Jambi - Gulai talang kuliner khas Kabupaten Batanghari yang selalu di nanti perantau daerah itu saat pulang ke kampung halaman. 

"Saat pulang dari perantauan, orang-orang di Batanghari khususnya kecamatan Mersam selalu mencari gulai talang ini," kata Lurah Kembang Paseban Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Muklis di Muarabulian, Sabtu. 

Muklis mengatakan, gulai yang berbahan baku bebek tersebut merupakan kuliner turun temurun. 

Dikatakan gulai talang karena pada jaman dahulu, orang-orang di daerah itu saat pergi berkebun atau 'ketalang' selalu memasak kuliner tersebut karena bahan-bahannya yang mudah di dapat pada saat itu. 

"Pada jaman dahulu daging yang dimasak merupakan daging buruan seperti ayam hutan, kancil dan bebek yang merupakan hewan peliharaan di kebun," kata Muklis. 

Sementara rempah-rempah yang di gunakan merupakan rempah-rempah seadanya yang mudah di dapat saat dikebun seperti bawang, cabai, kunyit dan rempah-rempah pada umumnya. 

Baca juga: Gulai tempoyak dan pindang kuliner andalan Jambi
Baca juga: Sari tebu potensial jadi minuman khas unggulan
Baca juga: Es tebu minuman penutup kuliner Tugu Keris (video)

Meskipun di masak menggunakan rempah-rempah seadanya, namun gulai talang tersebut memiliki cita rasa yang unik. Rasa pedas, manis dan asam berpadu dalam satu masakan yang membuat lidah bergoyang saat menyantapnya. 

Seiring berjalannya waktu kuliner tersebut saat ini berproses menjadi kuliner khas daerah itu yang selalu di nanti, terutama bagi perantau di daerah itu. 

"Saat ini telah berkembang tradisi masak talang, yakni santap bersama gulai talang pada malam hari," kata Muklis. 

Tradisi masak talang tersebut hanya dilakukan saat warga di daerah menggelar pesta. gulai talang akan di masak pada malam hari dan di santap bersama pada tengah malam, sekitar pukul 11.00 WIB. 

Namun jika ada pendatang maupun warga di daerah itu yang ingin menikmati kuliner gulai talang tersebut, saat ini telah di buka warung nasi simpang mersam dengan menu andalan gulai talang. Warung nasi tersebut tepat berada di simpang mersam, jalan lintas Batanghari-Tebo. 

Sementara itu muklis berharap kuliner tersebut dapat terus di populerkan dan di daftarkan hak patennya sebagai kuliner tradisional khas Batanghari. Tujuannnya agar kuliner tradisional tersebut dapat terus di nikmati dan di kenal hingga anak cucu. 

Selain gulai talang, di daerah itu juga memiliki kuliner khas lainnya. Salah satunya gulai terjun. 

Dikatakan gulai terjun, karena seluruh bahan baku masakan tersebut di masak secara bersamaan. Seperti daging kerbau, undak, santan, cabai dan rempah-rempah. Oleh masyarkat setempat di kenal dengan kata terjun. 

Masakan khas tersebut pada umumnya hanya di masak pada saat warga di daerah itu menggelar hajatan atau pesta pernikahan. Karena bahan baku yang di gunakan cukup sulit untuk di dapat. 

"Bahan bakunya daging kerbau atau sapi, namun biasanya warga setempat menggunakan daging kerbau, ditambah dengan undak," kata Muklis menambahkan. 

Undak tersebut merupakan humbut-humbutan, seperti humbut kelapa, humbut kelapa sawit dan humbut pohon aren. 
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018