Jambi (Antaranews Jambi) - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi, mengimbau masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan toleransi antaraagama sebagai upaya menciptakan rasa aman dan nyaman.

Hal tersebut dikatakan Kepala Kesbangpol Provinsi Jambi, Asnawi dihubungi Antara, Senin, menyikapi aksi teror di Surabaya, Jawa Timur yang banyak menimbulkan korban.

Dirinya berharap Jambi tetap aman di bawah kendali Forkompimda wilayah masing dan masyarakat Jambi diminta tetap tenang.

"Masyarakat jangan mudah terprovokasi atas kejadian tersebut, kita yakini di Jambi aman di bawah kendali pimpinan mulai dari gubernur, Kapolda bupati dan Forkompimda lainnya," kata Asnawi.

Dia juga minta masyarakat mempercayakan keamanan dan kenyamanan kepada aparat keamanan dan harus memperkuat toleransi antarsesama.

"Insya Allah di Jambi aman, di Jambi kehidupan masyarakatnya memiliki tingkat toleransi tinggi," katanya menjelaskan.

Asnawi juga mengatakan, melalui Forum Kesatuan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jambi, selalu disosialisasikan rasa nasionalisme dan toleransi antaragama.

"Apapun kejadiannya kita tetap utamakan dialog, itu salah satu upaya pengutan nasionalisme dan toleransi di Jambi, Katanya menambahkan.

Seperti diketahui, teror bom di Surabaya terjadi di tiga gereja yakni Gereja Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Kepolisian Jawa Timur telah mengumumkan data sementara korban meninggal sebanyak 14 orang dan 42 orang korban luka yang kini masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Surabaya.

Kemudian pada Minggu malam terjadi ledakan di rumah susun Sidoarjo, Kepolisian merilis data sementara korban meninggal sebanyak tiga orang.

Terakhir ledakan terjadi di gerbang Mapolres Surabaya, Senin pukul 08.50 WIB dan kepolisian merilis korban meninggal sebanyak empat orang yang semuanya adalah pelaku teror.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018