Jambi, Antaranews Jambi - Sebagai tuan rumah peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 46 tingkat Provinsi Jambi, Kabupaten Batanghari akan tampilkan teknologi bercocok tanam padi dengan sistim jajar legowo. 

"Teknologi bercocok tanam padi  dengan sistim jajar legwo tersebut memiliki beberapa keunggulan dan keuntungan, diantaranya bisa meningkatkan produksi tanam, pemeliharaan tanam lebih mudah, serangan hama dapat dikurangi dan hasil produksi lebih meningkat," kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hultikultura Kabupaten Batanghari M Hatta di Muarabulian, Rabu. 

Teknologi bercocok tanam dengan sistim jajar legowo merupakan cara tanam padi yang menggunakan sistem empat kosong empat, artinya empat baris padi sebaris kosong. Pada sela sela tanam terdapat rongga yang nantinya sebagai pembatas sehingga kondisi tanaman jadi lebih renggang dan hama seperti tikus tidak dapat berkembang dan bersarang disekitar tanaman. 


Sementara itu menurut petani yang tengah melakukan penanaman padi di lokasi HKP, penggunaan teknologi tanam jajar legowo tersebut memang sedikit ribet dan harus dilakukan dengan rapi. Serta jarak yang di lakukan harus pas, sesuai rumus yang dipakai empat satu empat. 

Selain menerapkan teknologi tanam padi  dengan sistim jajar legowo, pada peringatan HKP tersebut juga akan di lakukan penanaman lima jenis tanaman Hortikultura dan tanaman langka. Pemerintah kabupaten daerah itu berharap usai penyelenggaraan acara HKP, lokasi peringatan HKP tersebut dapat digunakan sebagai kawasan agrowisata. 

"Lima jenis  tanaman holti kultura tersebut diantaranya,  kisik, pare, kacang panjang, dan mentimun," kata M Hatta. 

Saat ini tanaman-tanaman hultikultura tersebut telah ditanam di sepanjang jalan utama menuju lokasi HKP. Saat penyelenggraan kegiatan HKP tersebut dilaksanakan, tanaman tersebut diharapkan sudah tumbuh dan berbuah. Untuk mengundang decak kagum, lanjaran tanaman sengaja dibuat menyerupai terowongan sehingga indah dan nyaman. 

Adapun tanaman langka yang akan di tanaman pada peringatan HKP tersebut diantaranya kayu bulian, tampui, duku air, ramanas, tayas, asam kandis, pisang kayak, buah rukam, dan singkawang. Beberapa jenis tanaman tersebut merupakan tanaman lokal yang saat ini mulai sulit ditemukan. 

"HKP tersebut dijadwalkan akan diselenggarakan pada tanggal 10 sampai 12 juli mendatang," kata M Hatta menambahkan. 
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018