Jambi, Antaranews Jambi -  Upaya pencegahan dini potensi mewabahnya penyakit menular yang disebabkan oleh virus, mulai dilakukan secara intensif oleh jajaran Pemerintah Kota Jambi. Melalui Dinas Kesehatan Kota Jambi, Pemkot memulai dengan bergerak cepat melakukan aksi tangkal dini penyebaran penyakit yang rentan terjadi pada usia balita.

Sekretaris Daerah Kota Jambi Ir H Budidaya  membuka secara resmi Sosialisasi Kampanye Measles Rubella (MR), yang dilaksanakan bertempat di Ruang Pola Kantor Wali Kota Jambi.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala OPD se-Kota Jambi, Direktur Rumah Sakit se-Kota Jambi, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, dan Pengurus PKK se-Kota Jambi.

Baca juga: Petugas tak memberi karcis, parkir gratis
Baca juga: Parkir berlangganan Kota Jambi jadi solusi praktis

Sosialisasi Kampanye Measles Rubella (MR), dilaksanakan sebagai wujud komitmen Pemkot Jambi dalam menangkal potensi penyebaran virus penyakit, yang lebih umum dikenal sebagai penyakit Campak, di Kota Jambi.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus campak terbanyak di dunia. Penyaklt Rubella yang disebabkan oleh Togavirus, dapat menular melalui sawar plasenta sehingga dapat menginfeksi janin dan menimbulkan Congenital Rubella
Syndromes (CRS).

Penyakit menular tersebut berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan komunitas tidak terbentuk.

"lmunisasi adalah salah satu cara paling efektif untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan yang diakibatkan oleh campak. Namun imunisasi rutin saja tidak cukup, sehingga kegiatan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tidak kalah penting dilakukan," ujar Sekda Budidaya.

Menurut Budidaya, dengan adanya kampanye MR, diharapkan dapat menutup daerah kantong yang akan menjadi sumber penularan. lebih lanjut, kampanye imunlsasi MR pada tahun 2018, dilakukan di semua provinsi luar Pulau Jawa untuk anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Jambi itu memaparkan rencana aksi Pemkot Jambi dalam memberantas dan menangkal potensi penyebaran penyakit tersebut di Kota Jambi.

Baca juga: Fasha berbagi pengalaman dengan calon haji Kota Jambi
Baca juga: Wali Kota Jambi raih anugerah Satyalencana Pembangunan

"Mari kita bersama berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubella dalam rangka mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai eliminasi campak dan rubella tahun 2020, dengan upaya kita bersama penguatan imunisasi rutin, pelaksanaan kampanye MR pada usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun tahun 2018, Surveilans campak rubella berbasis kasus individu/ case Based measles surveilalance(CBMS) dan KLB campak diinvestigasi secara penuh (full investigated)," kata Budidaya.

Sekda Kota Jambi itupun juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam memberantas dan menangkal potensi penyebaran penyakit tersebut. Bahkan Budidaya juga mengajak tokoh agama untuk turut mensukseskan kampanye tersebut pada setiap kesempatan dalam kegiatan keagamaan.

Kadis Kesehatan Kota Jambi dr Ida Yuliati menjelaskan bahwa suspek campak selama 3 (tiga) tahun terkahir terdata berkisar diatas 400 kasus, dan belum semua kasus yang mau dlambil sampel darah untuk mengetahui campak atau rubella. Data survellans pada tahun 2016 dari 275 spesimen yang dikirim ke laboratorium didapatkan hasil 84 kasus (31%) positif campak dan 23 kasus (12%) positif Rubella  tahun 2017 dari 252 spesimen yang dikirim didapatkan hasil 72 kasus (29 %) positif campak dan 53 kasus (21 %) positif rubella.

Masih menurut dirinya, Dinas Kesehatan dan Puskesmas pada bulan Agustus ini, selain melaksanakan pemberian imunisasi measles dan rubella juga akan melakukan pemberian Vitamin E untuk usia 6 sampai 59 bulan, Obat cacing kepada anak usia 12 bulan sampai 12 tahun dan Tablet Fe (Besi) untuk anak SMP.***

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018