Jambi, Antaranews Jambi - Jam ukuran besar di puncak Menara Gentala Arasy di Seberang Kota Jambi belum kunjung berputar alias mati dalam waktu yang cukup lama.

"Ya jam di puncak menara Gentala ini sudah lama mati, mungkin rusak. Begitu juga beberapa jam lainnya di bagian bawahnya," kata Rachmat, salah seorang warga di Seberang Kota Jambi, Minggu.

Jam yang mirip dengan Jam Gadang di Sumatera Barat itu, mati atau berhenti pada posisi pukul 06.30, demikian juga jam lainnya juga tidak berputar.

"Sayang, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama, saya berharap segera diperbaiki atau dihidupkan lagi sehingga menara ini kembali sempurna," katanya.

Kawasan Menara Gentala Arasy yang terhubung dengan kawasan Tanggo Rajo Kota Jambi oleh Jembatan Gentala Arasy sepanjang 530 meter itu sejauh ini cukup ramai dikunjungi pengunjung, khususnya pada akhir pekan.

Kegiatan perdagangan dan wahana permainan anak-anak yang disediakan warga juga menjadi pelengkap aktivitas kunjungan warga di sana.

Baca juga: Ruang terbuka Gentala Arasy hadirkan edukasi akhir pekan
Baca juga: Perahu tak tergantikan untuk menyeberangi Batanghari

Di lokasi itu juga ada Museum Gentala Arasy yakni museum budaya dengan corak arsitektur Arab yang bisa ditemukan di tepi Sungai Batanghari, Jambi. Selain museum dan ruang terbuka publik.

Gentala Arasy adalah singkatan dari gena tanah lahir Abdurahman Sayuti yang  merupakan sebagai persembahan kehormatan untuk mantan gubernur H Abdurrahman Sayuti yang putra asli Seberang Kota Jambi.***

 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018