Kupang,  (Antaranews Jambi) - Dekan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur, Gustaf Oematan, MSi mengatakan,  perguruan tinggi perlu dilibatkan dalam pembangunan sektor peternakan.

"Jika ingin sektor peternakan di NTT bangkit, perlu ada pelibatan perguruan tinggi (Fakultas Peternakan) untuk membantu pemerintah," kata Gustaf Oematan kepada Antara di Kupang, Jumat, berkaitan dengan tekad pemerintah Provinsi NTT untuk meningkatkan produksi peternakan di daerah itu dan peran perguruan tinggi.

Menurut dia, Fakultas Peternakan Undana siap berkolaborasi dengan Pemerintah NTT untuk membangun sektor peternakan di daerah itu ke arah yang lebih baik.

Fakultas Peternakan kata dia, bisa membantu pemerintah dalam menyiapkan pakan berkualitas, bibit dan pengendalian kesehatan hewan sesuai dengan keahlian.

"Kami siap membantu membenahi managemen pakan, bibit, reproduksi dan kesehatan jika pemerintah sungguh-sungguh ingin meningkatkan produksi peternakan di daerah ini," katanya.

Dia mengatakan, hanya dengan managemen yang baik, tekad Pemerintah NTT untuk meningkatkan produksi peternakan di daerah itu bisa berhasil, dan bermanfaat bagi pemerintah dan rakyat daerah ini.

Viktor Bungtilu Laiskodat setelah dilantik menjadi Gubernur NTT oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/9), mengatakan akan memberi prioritas pada produksi hasil peternakan sebagai komoditas unggulan NTT, dalam 100 hari masa pemerintahannya.

Menurut dia, tekad tersebut perlu diapresiasi karena sektor peternakan merupakan salah satu kontributor pendapatan asli daerah (PAD), dan aspek penting untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) serta perbaikan stunting dan gizi buruk.

Hanya saja, kata dia, hal yang perlu dipikirkan oleh pemerintah adalah perlu adanya revitalisasi sektor pertenakan dari hulu hingga hilir dan para peternak.

Menurut dia, aspek utama yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah adalah pakan, bibit, reproduksi, pengendalian kesehatan/penyakit, dan keamanan.

Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018