Jambi (Antaranews Jambi) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi Ujang Hariadi mengatakan, sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memudahkan provinsi itu memperkenalkan dan menyosialisasikan kebudayaan daerah ke masyarakat.
"Dengan adanya sertifikat lebih mudah mengenalkan dan menyosialisasikan budaya kepada masyarakat. Selain itu ada bantuan pembinaan budaya," katanya di Jambi, Kamis.
Hal tersebut dikatakannya terkait sembilan budaya Provinsi Jambi mendapat sertifikat dari Kemendikbud dan diakui sebagai warisan budaya Indonesia takbenda.
Sembilan Warisan Budaya Takbenda itu berasal dari tiga daerah di Jambi yakni Kabupaten Kerinci, Merangin dan Kota Sungaipenuh.
Warisan Budaya Takbenda dari Kota Sungaipenuh yakni Kenduri Sko, Tari Rangguk, Tari Iyo Iyo, Tari Ntok Awo dan Lapik Kono Dian Rawang.
Kemudian dari Kabupaten Merangin yakni Perkampungan Tradisional Rumah Tuo Rantau Panjang dan Sastra Lisan Empek Ganjieh Limo Genok. Sedangkan dari Kabupaten Kerinci yakni Tari Ngagah Harimau dan Tari Tauh Lempur.
Ujang mengatakan ke depan akan ditingkatkan lagi pendataan budaya dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, untuk diajukan mendapat pengakuan dan sertifikat nasional dari Kemendikbud.
"Kita harapkan sinergi Pemprov Jambi dengan pemkab/pemkot semakin meningkat dalam rangka pelestarian budaya dan pengajuan budaya untuk mendapatkan sertifikat dari Kemendikbud," ujarnya.
Sebelumnya dalam Apresiasi Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2018 di gedung Kesenian Jakarta, Rabu (10/10) malam, Provinsi Jambi meraih pengakuan terhadap sembilan Warisan Budaya Takbenda ditandai dengan penyerahan sertifikat warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Dirjen Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud yang diterima langsung Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar.
Fachrori mengatakan bahwa kekayaan budaya Indonesia luar biasa, sangat banyak dan beragam termasuk didalamnya kekayaan budaya Provinsi Jambi.
Fachrori berharap dan menekankan agar budaya Provinsi Jambi terus dilestarikan. Salah satunya dengan pengenalan budaya Jambi kepada elemen-elemen masyarakat, terutama kepada anak-anak sekolah mulai dari SD agar murid-murid tersebut mengetahui dan mengenal budaya Provinsi Jambi sejak usia dini.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Dengan adanya sertifikat lebih mudah mengenalkan dan menyosialisasikan budaya kepada masyarakat. Selain itu ada bantuan pembinaan budaya," katanya di Jambi, Kamis.
Hal tersebut dikatakannya terkait sembilan budaya Provinsi Jambi mendapat sertifikat dari Kemendikbud dan diakui sebagai warisan budaya Indonesia takbenda.
Sembilan Warisan Budaya Takbenda itu berasal dari tiga daerah di Jambi yakni Kabupaten Kerinci, Merangin dan Kota Sungaipenuh.
Warisan Budaya Takbenda dari Kota Sungaipenuh yakni Kenduri Sko, Tari Rangguk, Tari Iyo Iyo, Tari Ntok Awo dan Lapik Kono Dian Rawang.
Kemudian dari Kabupaten Merangin yakni Perkampungan Tradisional Rumah Tuo Rantau Panjang dan Sastra Lisan Empek Ganjieh Limo Genok. Sedangkan dari Kabupaten Kerinci yakni Tari Ngagah Harimau dan Tari Tauh Lempur.
Ujang mengatakan ke depan akan ditingkatkan lagi pendataan budaya dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, untuk diajukan mendapat pengakuan dan sertifikat nasional dari Kemendikbud.
"Kita harapkan sinergi Pemprov Jambi dengan pemkab/pemkot semakin meningkat dalam rangka pelestarian budaya dan pengajuan budaya untuk mendapatkan sertifikat dari Kemendikbud," ujarnya.
Sebelumnya dalam Apresiasi Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2018 di gedung Kesenian Jakarta, Rabu (10/10) malam, Provinsi Jambi meraih pengakuan terhadap sembilan Warisan Budaya Takbenda ditandai dengan penyerahan sertifikat warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Dirjen Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud yang diterima langsung Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar.
Fachrori mengatakan bahwa kekayaan budaya Indonesia luar biasa, sangat banyak dan beragam termasuk didalamnya kekayaan budaya Provinsi Jambi.
Fachrori berharap dan menekankan agar budaya Provinsi Jambi terus dilestarikan. Salah satunya dengan pengenalan budaya Jambi kepada elemen-elemen masyarakat, terutama kepada anak-anak sekolah mulai dari SD agar murid-murid tersebut mengetahui dan mengenal budaya Provinsi Jambi sejak usia dini.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018