Jambi (Antaranews Jambi)- Di Kota Jambi terdapat daerah Thehok, dan daerah tersebut saat ini telah menjadi nama untuk kelurahan di Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Nama daerah ini diambil dari nama seseorang.

Menukil dari buku "Toponimi Sudut-Sudut Kota Jambi" karya sejarahwan Jambi Junaidi T Noor menjelaskan, bahwa daerah Thehok di Kota Jambi berasal dari nama seorang pengusaha dan saudagar asal Tionghoa, yakni Tjoa The Hok.

Di daerah itu, Tjoa The Hok dulunya bermukim dan mengolah kebun karet yang luasnya mulai dari Simpang Jelutung hingga Simpang Lampu Merah setelah tugu PKK saat ini.

Selain memiliki kebun, Tjoa The Hok pun mendirikan kedai untuk melayani kebutuhan para anak buah kapal, buruh atau penjaga kebun, dan masyarakat lainnya di daerah itu.

Sehingga pada zamannya saat itu, ketika ada warga yang hendak pergi berbelanja atau kekebunnya, dan saat berpapasan ditanya “mau kemana?” atau “dari mana?”, langsung dijawab singkat "Thehok".

Nama itu pun saat ini masih melekat untuk nama daerah di Kota Jambi, yakni Thehok

Masih menurut buku tersebut, Tjoa The Hok adalah salah satu pemilik tanah persil di Afdeling Jambi. Pada tahun 1930-an juga tercatat nama Tjoa Ngi Long sebagai pemilik pabrik pengolah karet di kawasan persil Tjoa The Hok tersebut.

Kawasan Thehok ini mulai menjadi sebuah kelurahan pada tahun 1981.  Sementara tanah persil milik Tjoa The Hok termasuk pabrik, dinasionalisasikan menjadi milik negara, milik daerah, dan menjadi milik rakyat.

Pengusaha tersebut lahir di Tiongkok dan wafat di Singapura pada tanggal 20 April 1958. Pada tahun 2008, makamnya disemayamkan di Vihara Sakya Kirti, yang berada di Jalan Diponegoro Sulanjana Jambi.


 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018