Jambi (Antaranews Jambi) - Usaha produksi dan penjualan kandang ayam yang ditekuni Pak Datuk,  memanfaatkan kayu limbah dari pengolahan kayu, meraup omsetmenggiurkan sekaligus mengedukasi masyarakat untuk beternak unggas.

Usaha itu sudah digeluti pria tersebut telah berlangsung  selama 25 tahun  depan kawasan Jalan Slamet Riyadi Kota Jambi tepatnya di seberang kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jambi di Broni.

Pria yang lebih senang dipanggil Pak Datuk  tersebut merupakan  perantau dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Lika-liku kehidupan telah dia tempuh sebelum dia memutuskan membuka usaha penjualan kandang ayam dari kayu. Selain itu dia merupakan orang pertama yang membuka usaha penjualan kandang ayam di daerah tersebut.

Bahan papan untuk pembuatannya dia dapatkan dari daerah Sengeti Kabupaten Muarojambi. Harganya bervariasi, kandang yang paling besar enam pintu dijual seharga Rp00 ribu yang menengah Rp300 ribu dan yang kecil seharga Rp100 ribu.

"Selain kandang ayam, jugo ada juga kursi, meja, dan lemari" katanya.

Meski demikian, musim panen penjualan kandang ayam yang ditekuninya  tidak menentu kadang banyak terkadang hanya 2-3 yang terjual.

"Penjualannya tidak menentu kadang banyak kadang sedikit,  tapi Alhamdulillah tiap hari ada yang membeli", tambahnya.

Dari usahanya tersebut sekarang dia dapat memperkerjakan empat orang pekerja tukang. Ia mengaku dalam sebulan ia bisa mencapai omset penjualan Rp15 juta.***


 

Pewarta: Irzan

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018