Jenazah tiga prajurit TNI yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis pagi, hingga Kamis malam masih disemayamkan di kamar jenazah RSUD Mimika.
Tiga prajurit TNI yang gugur itu atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Sejak Kamis petang jenazah ketiga prajurit TNI tersebut dievakuasi ke Timika menggunakan dua helikopter Bell milik Penerbangan TNI AD, dan selanjutnya langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk menjalani autopsi.
Rencananya jenazah ketiga prajurit TNI tersebut akan diterbangkan ke kampung halaman mereka masing-masing, yaitu Nusa Tenggara Barat, Palopo Sulawesi Selatan, dan Grobokan Jawa Tengah pada Jumat (8/3) siang.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi menjelaskan ketiga prajurit yang gugir itu tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum), sedang melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.
Pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIT, pasukan TNI mendapat serangan dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga.
"Pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan, tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," kata Aidi
Meski mendapat serangan tiba-tiba, pasukan TNI berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan memukul mundur KKB sampai menghilang ke dalam hutan belantara.
Pascakontak tembak itu, tiga prajurit atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji diketahui gugur sebagai kusuma bangsa.
Prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata api milik KKB yang jenisnya masih dalam penyelidikan, ditemukan satu orang mayat yang identitasnya dalam penyelidikan, dan diperkirakan setidaknya tujuh hingga 10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh rekan-rekannya.
Saat dua helikopter Penerbad yang mengevakuasi jenazah ketiga prajurit itu hendak mendarat di Mugi, anggota KKB kembali melancarkan serangan.
Namun pasukan TNI membalas tembakan ke arah KKB, sehingga kedua helikopter tersebut berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Pandit Sembiring mengatakan bahwa ketiga prajurit TNI tersebut telah gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.
"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjata selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," kata Mayjen Sembiring.
Pangdam menegaskan TNI akan terus mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua.
"Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKSB. Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, namun kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KKB," ujar Pangdam.
Baca juga: Kontak senjata di Puncak Jaya, satu anggota TNI tertembak
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
Tiga prajurit TNI yang gugur itu atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Sejak Kamis petang jenazah ketiga prajurit TNI tersebut dievakuasi ke Timika menggunakan dua helikopter Bell milik Penerbangan TNI AD, dan selanjutnya langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk menjalani autopsi.
Rencananya jenazah ketiga prajurit TNI tersebut akan diterbangkan ke kampung halaman mereka masing-masing, yaitu Nusa Tenggara Barat, Palopo Sulawesi Selatan, dan Grobokan Jawa Tengah pada Jumat (8/3) siang.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi menjelaskan ketiga prajurit yang gugir itu tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum), sedang melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.
Pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIT, pasukan TNI mendapat serangan dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga.
"Pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan, tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," kata Aidi
Meski mendapat serangan tiba-tiba, pasukan TNI berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan memukul mundur KKB sampai menghilang ke dalam hutan belantara.
Pascakontak tembak itu, tiga prajurit atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji diketahui gugur sebagai kusuma bangsa.
Prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata api milik KKB yang jenisnya masih dalam penyelidikan, ditemukan satu orang mayat yang identitasnya dalam penyelidikan, dan diperkirakan setidaknya tujuh hingga 10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh rekan-rekannya.
Saat dua helikopter Penerbad yang mengevakuasi jenazah ketiga prajurit itu hendak mendarat di Mugi, anggota KKB kembali melancarkan serangan.
Namun pasukan TNI membalas tembakan ke arah KKB, sehingga kedua helikopter tersebut berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Pandit Sembiring mengatakan bahwa ketiga prajurit TNI tersebut telah gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.
"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjata selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," kata Mayjen Sembiring.
Pangdam menegaskan TNI akan terus mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua.
"Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKSB. Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, namun kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KKB," ujar Pangdam.
Baca juga: Kontak senjata di Puncak Jaya, satu anggota TNI tertembak
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019