Mudik "happy" kurangi ketegangan dan redakan emosi saat terjebak macet

Kamis, 30 Mei 2019 11:07 WIB

Perjalanan mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi dengan menempuh jarak jauh tentunya memerlukan stamina prima karena selama perjalanan berpotensi menemukan sejumlah hambatan, baik itu kemacetan lalulintas atau faktor cuaca.

Selain stamina yang prima, suasana mudik yang happy juga diperlukan agar tidak menimbulkan rasa bosan selama perjalanan yang mempengaruhi kenyamanan dan konsentrasi saat berkendara.

Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Dr. Chryshnanda Dwilaksana M.SI, mengatakan mudik dengan perasaan senang dapat mengurangi ketegangan dan menepis emosi saat terjebak dalam kemacetan.

"Mudik yang happy membuat mudik mengasyikkan, walau macet tetap ada sesuatu yang setidaknya membuat ada harapan dan hiburan. Adanya informasi, solusi dan komunikasi akan mengurangi tingkat ketegangan dan emosi pengguna jalan yang terjebak dalam kemacetan," kata Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
 
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Dr. Chryshnanda Dwilaksana M.SI (ANTARA News/HO)


Ia mengatakan, pemudik biasanya "diuji" dengan berbagai hambatan antara lain kemacetan akibat jalan yang tidak menampung, kerusakan jalan, putaran jalan, penyempitan, hingga perilaku pengguna jalan yang melanggar aturan.

"Faktor-faktor yang menjadi potensi terjadinya perlambatan atau kemacetan yang harus menjadi perhatian di antaranya persimpangan sebidang, bottle neck dan gate tol. Belum lagi ada perbaikan atau pembangunan jalan, pasar tumpah dan parkir sembarangan yang berdampak kemacetan, namun sering dianggap wajar," ujar Chryshnanda.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya persiapan fisik dan rencana perjalanan bagi pemudik, mengingat jarak jauh yang umumnya ditempuh.

"Perlu kesiapan yang matang sebelum berangkat," katanya.

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa Kepolisian RI berupaya meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan dengan menggunakan sistem pemantauan berbasis.

Baca juga: Pencarian mobil bekas platform online naik 28 persen

Berkaitan dengan Program Road Safety, terdapat lima perhatian utama terkait arus mudik yang menjadi standar pelayan publik yang diupayakan secara terus menerus, sinergis dan berkesinambungan, antara lain:

1 Kelancaran untuk memenuhi standar kapasitas, prioritas dan emergency.

2. Sistem pemantauan dan pendeteksian atas volume arus/tingkat kepadatan arus lalu lintas

3. Standar volume kendaraan untuk kecepatan minimal maupun maksimal

4. Standar kapasitas untuk menentukan prioritas pengaturan tingkat kepadatan dari pengalihan arus, contra flow hingga sistem one way

5. Standar pelayanan di gate dan exit toll

Standar kelancaran, keamanan, keselamatan, hingga kondisi darurat itu dibangun dengan berbasis TI yang diimplementasikan melalui sistem peta dan pemantauan, serta komando pengendalian, yang didukung aplikasi online, sistem network manual maupun elektronik.

"Yang paling penting untuk selalu diingat adalah keselamatan tetap yang pertama dan utama. Stop pelanggaran, stop kecelakaan, dan keselamatan untuk kemanusiaan," kata dia.

Baca juga: Produksi sedan, Toyota perlihatkan Indonesia basis bisnis yang penting

Baca juga: Toyota buka 316 titik layanan mudik

Pewarta: N011

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019

Terkait
Terpopuler