Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan di Kabupaten Muarojambi menyatakan siap meminjamkan alat kepada warga untuk membabat lahan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Perusahaan sebenarnya siap meminjamkan alat membuka lahan sehingga tidak dilakukan pembakaran, tapi ada saja yang membakar," kata Jacksen, salah seorang perwakilan perusahaan perkebunan di Muaro Jambi, Jumat.
Hal itu disampaikannya juga pada rapat koordinasi penanganan karhutla di Kabupaten Muarojambi yang dipimpin oleh Wakil Bupati Muarojambi H Bambang Bayu Suseno.
Menurut Jacksen, terkait penyebab karhutla sebagian besar karena faktor manusia yang melakukan pembakaran lahan.
"Selain saya, ada beberapa perusahaan yang juga meminjamkan alat itu. Karena bila sudah terjadi kebakaran lahan, kami juga yang repot dan terkadang dipersalahkan," katanya.
Solusi peminjalan alat membuka lahan untuk mencegah karhutla tersebut mendapat respon dari Pemkab Muarojambi, Kapolres dan Kasdim 0415/ Batanghari. Institusi itu meminta agar terobosan tersebut disosialisasikan dan direalisasikan oleh perusahaan-perusahaan di daerah itu.
"Saya apresiasi dengan langkah itu, meminjamkan alat untuk membuka lahan sehingga tidak dibakar. Tapi berapa jumlah perusahaan yang bersedia meminjamkan alatnya itu perlu didata dan juga disosialisasikan kepada perusahaan lainnya," kata Wakil Bupati Muarojambi H Bambang Bayu Suseno.
Wabup juga meminta kepada BPBD Kabupaten Muarojambi untuk membuat kajian dan pemetaan kejadian kebakaran lahan di daerah itu, sehingga dapat memantau peningkatan atau penurunan kasus setiap tahunnya.
Selain itu, melalui pemetaan selain bisa memantau kasus kebakaran dan lahan di suatu daerah, juga bisa memastikan pemetaan sumber air dan kesiagaan masyarakat di sekitar hutan tersebut.
"Kebanyakan kasus karhutla itu berulang di titik yang sama atau yang pernah terjadi, itu jelas perlu kajian dan pemetaan, sehingga bisa menjadikan bahan untuk pengambilan strategi antisipasi dan penanganan," kata Wabup menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Perusahaan sebenarnya siap meminjamkan alat membuka lahan sehingga tidak dilakukan pembakaran, tapi ada saja yang membakar," kata Jacksen, salah seorang perwakilan perusahaan perkebunan di Muaro Jambi, Jumat.
Hal itu disampaikannya juga pada rapat koordinasi penanganan karhutla di Kabupaten Muarojambi yang dipimpin oleh Wakil Bupati Muarojambi H Bambang Bayu Suseno.
Menurut Jacksen, terkait penyebab karhutla sebagian besar karena faktor manusia yang melakukan pembakaran lahan.
"Selain saya, ada beberapa perusahaan yang juga meminjamkan alat itu. Karena bila sudah terjadi kebakaran lahan, kami juga yang repot dan terkadang dipersalahkan," katanya.
Solusi peminjalan alat membuka lahan untuk mencegah karhutla tersebut mendapat respon dari Pemkab Muarojambi, Kapolres dan Kasdim 0415/ Batanghari. Institusi itu meminta agar terobosan tersebut disosialisasikan dan direalisasikan oleh perusahaan-perusahaan di daerah itu.
"Saya apresiasi dengan langkah itu, meminjamkan alat untuk membuka lahan sehingga tidak dibakar. Tapi berapa jumlah perusahaan yang bersedia meminjamkan alatnya itu perlu didata dan juga disosialisasikan kepada perusahaan lainnya," kata Wakil Bupati Muarojambi H Bambang Bayu Suseno.
Wabup juga meminta kepada BPBD Kabupaten Muarojambi untuk membuat kajian dan pemetaan kejadian kebakaran lahan di daerah itu, sehingga dapat memantau peningkatan atau penurunan kasus setiap tahunnya.
Selain itu, melalui pemetaan selain bisa memantau kasus kebakaran dan lahan di suatu daerah, juga bisa memastikan pemetaan sumber air dan kesiagaan masyarakat di sekitar hutan tersebut.
"Kebanyakan kasus karhutla itu berulang di titik yang sama atau yang pernah terjadi, itu jelas perlu kajian dan pemetaan, sehingga bisa menjadikan bahan untuk pengambilan strategi antisipasi dan penanganan," kata Wabup menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019