Gubernur Lampung Arinal Djunaidi secara resmi membuka perhelatan Pameran dan Pergelaran Seni se-Sumatera (PPSS) XXIII dengan tema "Karya Sumatera untuk Indonesia".
“Seni dan budaya merupakan perekat bangsa, saya ingin ke depan kegiatan tidak hanya rutinitas saja, kegiatan seperti ini terus ditingkatkan baik kualitas dan mutunya," ujar Arinal, di Taman Budaya Lampung, Bandarlampung, Kamis.
Ia mengharapkan, kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh Taman Budaya se-Sumatera saja. Tetapi harus dilaksanakan dalam konteks yang luas. Jadi tidak hanya taman budaya," kata Gubernur.
Bahkan, Arinal berharap pada pelaksanaan Festival Krakatau Lampung 2020, dapat dikemas menjadi pameran dan seni.
"Tahun 2020, saya minta kepada Kadis Pendidikan bersama Pariwisata agar Festival Krakatau rangkaian kegiatan juga berupa pameran pagelaran seni budaya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Kesenian yang diwakili Kepala Galeri Nasional, Pustanto, mengucapkan apresiasinya atas perkembangan taman budaya di Lampung.
Bahkan taman budaya Lampung termasuk daerah yang menjadi atensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia berharap taman budaya ini dapat melahirkan talenta-talenta seni yang unggul dan dapat bersaing di tataran internasional.
"Guna menyambut Industri 4.0. kami ingin menjadikan taman budaya sebagai area publik yang kreatif yang melahirkan apresiatif antara seniman dan masyarakat," ujarnya.
Kepala Taman Budaya Lampung Suslina Sari dalam laporannya mengatakan kegiatan PPSS dikemas dalam berbagai bentuk mulai dari pameran seni rupa yang melibatkan 24 orang perupa se-Sumatera yang akan mempresentasikan 40 karya lukis dengan tema "Transformation Estetika Sumatera", dari berbagai provinsi di Sumatera, yakni Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
Kemudian, pagelaran seni yang meliputi assamble Sumatera merupakan kolaborasi pemusik se-Sumatera dengan menampilkan ciri khas masing-masing provinsi. Selanjutnya juga akan ada kegiatan diskusi dan workshop seni rupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
“Seni dan budaya merupakan perekat bangsa, saya ingin ke depan kegiatan tidak hanya rutinitas saja, kegiatan seperti ini terus ditingkatkan baik kualitas dan mutunya," ujar Arinal, di Taman Budaya Lampung, Bandarlampung, Kamis.
Ia mengharapkan, kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh Taman Budaya se-Sumatera saja. Tetapi harus dilaksanakan dalam konteks yang luas. Jadi tidak hanya taman budaya," kata Gubernur.
Bahkan, Arinal berharap pada pelaksanaan Festival Krakatau Lampung 2020, dapat dikemas menjadi pameran dan seni.
"Tahun 2020, saya minta kepada Kadis Pendidikan bersama Pariwisata agar Festival Krakatau rangkaian kegiatan juga berupa pameran pagelaran seni budaya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Kesenian yang diwakili Kepala Galeri Nasional, Pustanto, mengucapkan apresiasinya atas perkembangan taman budaya di Lampung.
Bahkan taman budaya Lampung termasuk daerah yang menjadi atensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia berharap taman budaya ini dapat melahirkan talenta-talenta seni yang unggul dan dapat bersaing di tataran internasional.
"Guna menyambut Industri 4.0. kami ingin menjadikan taman budaya sebagai area publik yang kreatif yang melahirkan apresiatif antara seniman dan masyarakat," ujarnya.
Kepala Taman Budaya Lampung Suslina Sari dalam laporannya mengatakan kegiatan PPSS dikemas dalam berbagai bentuk mulai dari pameran seni rupa yang melibatkan 24 orang perupa se-Sumatera yang akan mempresentasikan 40 karya lukis dengan tema "Transformation Estetika Sumatera", dari berbagai provinsi di Sumatera, yakni Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
Kemudian, pagelaran seni yang meliputi assamble Sumatera merupakan kolaborasi pemusik se-Sumatera dengan menampilkan ciri khas masing-masing provinsi. Selanjutnya juga akan ada kegiatan diskusi dan workshop seni rupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019