Brigade Pengendalian Kebakaran (Brigdalkar) Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Manggala Agni menyatakan sudah 250 hektare kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifudin, Jambi terbakar dan hingga saat ini kebakaran masih terjadi di kawasan tersebut
Ia menjelaskan kebakaran yang terjadi di kawasan tahura tersebut merupakan rembetan dari kebakaran yang terjadi sebelumnya karena lokasi yang terbakar tersebut berada jauh di dalam kawasan, sehingga sulit dijangkau petugas untuk melakukan pemadaman.
Selain itu, kata dia, kebakaran yang terjadi di dalam kawasan tahura sulit dilakukan pemadaman oleh tim darat karena medan yang terdapat di dalam kawasan cukup rawan untuk keselamatan petugas.
"Ancaman satwa liar dan pohon yang tumbang juga dapat membahayakan anggota," kata Sandy.
Disebutkannyan bahwa kebakaran yang terjadi di kawasan tahura tersebut tepatnya di kilometer 10 Desa Senami, berjarak 2 kilometer dari titik kebakaran sebelumnya.
Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Batanghari, katanya, telah menghubungi BNPB untuk meminta bantuan "water bombing" guna membantu pemadaman.
Selain medan yang sulit, katanya, untuk melakukan pemadaman dengan tim darat juga terkendala sumber air. Karena untuk mengambil air membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam, selain itu untuk memadamkan kebakaran tersebut membutuhkan air yang cukup banyak.
"Dari segi sarana dan prasarana juga terkendala, kita hanya memiliki satu unit mobil tangki air, sehingga kita dibantu oleh tim satgas karhutla," katanya.
Meski sulit dijangkau, tim pemadam kebakaran tetap melakukan upaya pemadaman di wilayah-wilayah yang dapat dijangkau. Sementara, jika sampai malam hari pemadaman dihentikan karena berbahaya bagi keselamatan petugas, demikian Sandy.
Baca juga: Karhutla di Jambi meluas, satgas tambah helikopter water bombing
Baca juga: Warga Jambi keluhkan kabut asap akibat karhutla
Baca juga: Pemadaman kebakaran di Tahura di Jambi harus gunakan water bombing
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019