Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menyatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II-2019 tercatat sebesar 4,82 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,57 persen (yoy). 

Lebih dari itu, laju pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam periode yang sama sejak tahun 2015, kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Bayu Martanto.

Dijelaskannya, menguatnya pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Namun pertumbuhan ekonomi tertahan oleh perlambatan lapangan usaha pertambangan. 

Perkembangan positif lapangan usaha pertanian didorong oleh meningkatnya permintaan eksternal dan harga komoditas karet baik di pasar internasional maupun di tingkat regional. 

Kemudian penerapan tarif antidumping Amerika Serikat terhadap produk karet Tiongkok dan gangguan produksi karet di India berpengaruh terhadap naiknya permintaan komoditas karet Provinsi Jambi pada Triwulan II-2019. 

Sementara pembatasan kuota ekspor oleh International Tripartite Rubber Council mampu mendorong perbaikan harga karet sepanjang Semester I-2019. 

Menguatnya daya beli masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H yang ditopang oleh perbaikan harga karet, mampu menjaga kinerja positif lapangan usaha perdagangan. 

"Selain itu, peningkatan belanja dalam rangka penyelenggaraan Pemilu turut menggerakkan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan," katanya.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jambi terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. Kenaikan konsumsi rumah tangga selama periode Ramadhan Idul Fitri terutama ditopang oleh perbaikan harga komoditas unggulan daerah dan peningkatan besaran bansos. 

Kemudian peningkatan ekspor disumbangkan oleh komoditas non migas yaitu pulp dan paper, karet dan buah-buahan. 

"Dimana perbaikan ekspor karet dipengaruhi oleh kenaikan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk karet Tiongkok, sementara peningkatan ekspor pulp and paper sejalan dengan lonjakan permintaan kertas kemasan dan tissue," katanya menjelaskan.

Ke depan, lanjut Bayu, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan IV-2019 diperkirakan berkisar 4,70- 5,10 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi terutama akan didorong oleh lapangan usaha pertanian dan pertambangan. 

Pertumbuhan lapangan usaha pertanian akan bersumber dari permintaan komoditas kelapa sawit untuk kebutuhan biofuel dan komoditas karet untuk industri sarung tangan. Selain itu, kinerja lapangan usaha pertambangan terutama didorong oleh kenaikan permintaan komoditas energi primer seiring masuknya musim dingin di kawasan bumi bagian utara.

"Namun pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat disertai ketegangan perdagangan yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam jangka panjang dapat menekan pertumbuhan ekonomi Jambi lebih rendah dari perkiraan," katanya menambahkan.***   
 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019