Pemerintah Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi meningkatkan produktifitas ternak kerbau di daerah itu dengan memaksimalkan kawasan inseminasi buatan di kawasan Desa Sungai Baung Kecamatan Muarabulian.

"Kabupaten Batanghari memiliki sentra dan kawasan inseminasi buatan (IB). Kita kembangkan peternakan kerbau di sana, hasilnya sudah bisa dirasakan para petani," kata Bupati Batanghari, Syahirsah di Muarabulian, Kamis.

Ia menyebutkan, Desa Sungai Baung merupakan daerah yang diunggulkan untuk program inseminasi buatan di daerah itu.

Dipilihnya kerbau untuk pengembangan peternakan di daerah itu, menurut bupati karena dinilai cocok dan para petani sudah mulai kerasan dan bisa melakukan pemeliharaan ternak kerbau.

Pengembangan kawasan peternakan di Desa Sungai Baung tersebut, diawali tahun 2007 dengan program peternakan sapi. Namun para peternak di sana kemudian mengganti ternak mereka dari sapi menjadi kerbau yang lebih cocok dan dinilai oleh warga lebih menjanjikan.

Bantuan pertama, kata bupati dimulai pada tahun 2008 sebanyak 32 ekor pada tahun 2007 dan pada tahun 2018 sebanyak 18 ekor kepada kelompok tani di Desa Sungai Baung. Namun setelah itu masyarakat sepakat digantikan dengan ternak kerbau yang saat sudah berkembang biak sampai ratusan ekor.

" Dulu hanya 32 ekor pada tahun 2007, dan Alhamdulillah saat ini ternak kerbau sudah ratusan ekor," kata Sodik salah seorang anggota kelompok tani di sana.

Secara khusus Bupati Batanghari melakukan kunjungan ke kawasan IB di Desa Sungai Baung serta melakukan dialog dengan para petani di sana. Ikut serta pada kesempatan itu Direktur IMQ-Antara Dharmadi serta dihadiri oleh para peternak setempat.

Bupati menyebutkan, pengembangan ternak kerbau di daerah itu akan terus digenjot dengan memaksimalkan IB di daerah itu. Bupatin juga melakukan peninjauan ke kandang-kandang ternak di lokasi tersebut bersama sejumlah peternak di sana.

"Kawasan IB ini menjadi salah satu keunggulan kami, dan bahwa kami bisa melakukan pengembangan peternakan kerbau. Ternak ini pasarnya sangat besar disamping sapi," kata Syahirsah.

Secara khusus bupati meminta meminta kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Batanghari dan OPD terkait untuk terus memonitor ternak kelompok tani di Desa Sungai Baung tersebut.

" Dinas PMD harus terus monitor pengembangan peternakan kerbai di sini, camat dan kades juga harus mengakomodasikan keinginan kebutuhan serta potensi masyarakatnya," kata bupati.

Ia berharap, keunggulan daerah dalam mengembangkan peternakan kerbau bisa menjadi salah satu keunggulan bagi Kabupaten Batanghari dan pada gilirannya meningkatkan tarap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu Direktur IMQ-Antara Dharmadi menyebutkan, potensi yang dimiliki para peternak di daerah itu diharapkan bisa dimaksimalkan dan menjadi model untuk pengembangan ekonomi masyarakat melalui peternakan kerbau.

Selain kerbai berwarna hitam biasa, juga dikembangkan kerbau "bule" atau berwarna albino. Kerbau jenis tersebut harganya lebih tinggi dari kerbau biasa.

Pewarta: Septa Randika

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019