Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) mengumpulkan para pakar dalam konferensi internasional untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan serta memperkuat strategi reformasi administrasi untuk mempromosikan daya saing dan inovasi dalam era revolusi industri 4.0.

"Konferensi ini menjadi networking hub bagi diseminasi berbagai studi terkini di bidang ilmu administrasi yang akan dihadiri oleh lebih dari 100 orang pakar dan akademisi dari dalam dan luar negeri," kata Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti di Depok, Kamis.

Konferensi ini didukung oleh Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA), Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI), dan Indonesian Association For Public Administration (IAPA) pada gelaran konferensi internasional The 3rd International Conference on Administrative Science, Policy, and Governance Studies 2018 (3rd ICAS-PGS 2018).

Baca juga: Nadiem sebagai Mendikbud sudah sesuai tantangan revolusi industri 4.0

Konferensi tahunan ketiga yang digelar FIA UI ini mengangkat tema “Strengthening Strategic Administrative Reform Policy to Promote Competitiveness and Innovation in Industrial Revolution 4.0: Opportunities and Challenges."

Pakar-pakar yang akan hadir yaitu keynote speakers dari dalam dan luar negeri yaitu Prof. Mark Considine (University of Melbourne, Australia), Professor Lee Burns (University of Sydney, Australia), Prof. Harald Fuhr (University of Postdam, Jerman), serta Noni Purnomo, MBA (Direktur Blue Bird).

Baca juga: Pola kerja perusahaan industri 4.0 harus disesuaikan dengan milenial

Konferensi ini dibagi dalam 3 subtopik ilmu administrasi, yakni Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Niaga, dan Ilmu Administrasi Fiskal.

Dalam subtopik Ilmu Administrasi Negara, lingkup studi yang dibahas seputar kebijakan stratejik dan peningkatan kapasitas birokrasi untuk memperkuat daya saing dan inovasi menyongsong revolusi industri 4.0.

Selain itu, subptopik Ilmu Administrasi Niaga lebih membahas mengenai transformasi bisnis untuk memperkuat daya saing dan inovasi menyongsong revolusi industri 4.0. Sementara itu subtopik Ilmu Administrasi Fiskal memfokuskan pada bagaimana optimalisasi kebijakan perpajakan untuk meningkatkan daya saing dan inovasi menyongsong revolusi industri 4.0.

Baca juga: Topang daya saing industri, Kemenperin pacu kegiatan riset
Baca juga: UNS siapkan kebijakan hadapi era industri 4.0

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019