Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Barat membangun kawasan peternakan ayam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk digunakan warga binaan sebagai tempat pelatihan berwirausaha ternak ayam agar saat kembali ke masyarakat bisa hidup mandiri dengan menjadi pengusaha ternak.

"Dari lahan peternakan ayam ini nantinya para warga binaan diharapkan bisa mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan di masyarakat saat ia bebas," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Liberti Sitinjak saat peresmian peternakan ayam di Lapas Kelas IIB Garut, Sabtu.

Ia menuturkan, tempat pelatihan baru peternakan ayam itu bisa menjadi sarana membina warga binaan Lapas Garut agar memiliki keterampilan usaha sehingga bisa tampil percaya diri ketika kembali ke masyarakat.

Peternakan ayam di Lapas Garut itu, kata dia, merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga atau perusahaan swasta yang siap membantu dari mulai pembangunan tempatnya sampai pemodalannya.

Ia berharap, para narapidana yang sudah memiliki keterampilan usaha ternak ayam di Lapas Garut dapat menerapkannya setelah keluar dari lapas sehingga memiliki aktivitas menguntungkan dan tidak mau lagi melanggar hukum.

"Ini (melakukan kejahatan) salah satunya diakibatkan kebutuhan ekonomi sehingga memaksa mereka untuk melakukan apa saja termasuk melakukan kejahatan," katanya.

Menurut dia, pelatihan peternakan ayam cocok diterapkan di Lapas Garut, untuk daerah lain ada yang menerapkan pelatihan usaha peternakan sapi yang dinilai lebih rumit dan lama.

"Selain pengelolaannya yang lebih gampang, usaha peternakan ayam ini saya lihat lebih menguntungkan dibanding usaha peternakan sapi seperti yang dikembangkan di lapas lainnya," katanya.

Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Ramdani Boy, menambahkan, program pelatihan peternakan ayam itu upaya mewujudkan Lapas Garut menjadi lapas yang produktif untuk membentuk warga binaan yang terampil.

Ia menyampaikan, pembinaan pelatihannya dilakukan oleh petugas lapas yang kebetulan memiliki keahlian usaha di sektor peternakan ayam, sedangkan pengadaan modalnya dibantu pihak ketiga.

"Sejak awal kami hanya memiliki tenaga dan lahan sedangkan modal sama sekali tidak ada, untungnya ada pihak ketiga yang mau bekerja sama untuk menyediakan sarana dan prasarananya," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019