Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi menjadikan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke-74, sebagai momentum untuk mengajak seluruh jajaran Kemenag  menjadi agen perubahan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Tanah Air, Jum’at.

UIN STS Jambi memperingati HAB ke-74 di lapangan Gedung Rektorat UIN. Rektor UIN STS Jambi Prof Su’aidi bertindak sebagai inspektur upacara peringatan HAB ke-74 tersebut.

Melalui rilis yang disampaikan UIN STS Jambi, Rektor UIN STS Jambi menjelaskan bahwa Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama merefleksikan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan penghargaan terhadap jasa-jasa para perintis dan pendiri Kementerian Agama.

“Kita semua bisa berdiri di tempat ini, tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan generasi terdahulu,” kata Rektor UIN STS Jambi Su’aidi.

Kerukunan antar umat beragama merupakan modal untuk membangun negara dan menjaga integrasi nasional. Kementerian Agama hadir untuk melindungi kepentingan agama dan semua pemeluk agama. Untuk itu, seluruh jajaran Kementerian Agama harus bisa mengawal dan mengembangkan peran strategis Kementerian Agama secara kontekstual di tengah masyarakat.

Dijelaskan Su’aidi, agama dan negara saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubungan agama dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara, dan “teori sekularisasi”, pemisahan agama dengan negara. Para pendiri Negara Indonesia dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu “teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan negara yang belum dikenal saat itu di negara mana pun.

Terkait dengan tema HAB Kementerian Agama Republik Indonesia ke -74 Tahun 2020 ‘Umat Rukun Indonesia Maju’ Rektor UIN STS Jambi Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA.,Ph.D juga menyampaikan bahwa HAB tersebut mengingatkan tentang hari lahirnya Kementerian Agama.

Kementerian Agama salah satu fungsinya untuk menstabilkan negara dari potensi radikal dalam  beragama, dengan beragama dapat mengendalikan potensi agama yang terabaikan oleh negara yaitu sekularisme ekstrim.

Menurut Su’aidi peringatan HAB tersebut harus disadari oleh setiap orang yang berada di bawah Kementerian Agama. Betapa pentingnya instansi pemerintah dalam hal ini kementerian agama, kenapa penting, karena mempunyai peran yang luar biasa dalam menghadapi sekularisme dan orang yang mengabaikan agama. Tetapi juga ancaman orang yang menggunakan agama berlebihan, dan negara mengatur itu dalam rangka kelanggengan hidup bernegara dan berbangsa.

“Jadi agama diberi kebebasan untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan yang ada tetapi tidak boleh ekstrim yang mengabaikan agama lain,“ kata Su’aidi.

Peringatan HAB ke-74 tersebut diikuti oleh para wakil rektor, para dekan, para kepala biro serta seluruh civitas akademika UIN STS Jambi.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020