Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) awak buah kapal (ABK) World Dream yang baru saja kembali dari masa observasi virus corona (COVID-19) di Pulau Sebaru Kecil, mengatakan "semangat untuk sehat" adalah motonya dan peserta lain agar menjadi sehat selama dan usai masa observasi.
"Yang penting semangat, sehat, kebersihannya dijaga. Karena semangat untuk sehat adalah yang paling penting (selama masa observasi)," kata Vidya, salah satu ABK World Dream saat ditemui di pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.
Wanita berusia 40 tahun itu mengatakan, selama masa observasi berdurasi dua pekan, mulai Jumat (28/2) hingga Jumat (13/3) atau selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, berlangsung lancar dan menyenangkan.
Ia juga mengatakan, peserta observasi juga ditunjang dengan fasilitas yang memadai, seperti layanan olahraga yang tersedia di Pulau Sebaru Kecil.
"Dua pekan kemarin, 1-2 hari kita masih butuh adaptasi. Setelah itu berjalan dengan mestinya dan semua mulai adaptasi," jelas Vidya.
"Semua juga happy dengan kegiatan yang diadakan, dan fasilitas yang ada, seperti tenis meja, bola voli, bulu tangkis, untuk mengisi hari-hari kita," ujarnya melanjutkan.
Vidya yang hari ini akan bertolak menuju kampung halamannya di Jawa Timur, mengaku senang dan tak sabar untuk segera bertemu keluarganya di rumah.
"Yang penting saat ini kita sehat semua, dan kita juga bahagia bisa sehat dan pulang ketemu keluarga, semuanya udah kangen dengan keluarga," pungkasnya.
Sementara itu, KRI Semarang-594 yang membawa sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) World Dream telah tiba di pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu siang.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto didampingi Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono hadir menyerahkan sertifikat keterangan sehat dari hasil observasi tersebut.
Turut hadir pula Kemenko PMK Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Agus Suprapto dan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri RI Syafrizal ZA.
Para ABK yang berada di dalam kapal tersebut terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan.
Seluruhnya dilaporkan telah menyelesaikan proses observasi sejak Jumat (28/2) hingga Jumat (13/3) atau selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil.
Selain itu, turut bersama mereka 74 petugas pendamping kesehatan dalam proses observasi para ABK tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Yang penting semangat, sehat, kebersihannya dijaga. Karena semangat untuk sehat adalah yang paling penting (selama masa observasi)," kata Vidya, salah satu ABK World Dream saat ditemui di pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.
Wanita berusia 40 tahun itu mengatakan, selama masa observasi berdurasi dua pekan, mulai Jumat (28/2) hingga Jumat (13/3) atau selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, berlangsung lancar dan menyenangkan.
Ia juga mengatakan, peserta observasi juga ditunjang dengan fasilitas yang memadai, seperti layanan olahraga yang tersedia di Pulau Sebaru Kecil.
"Dua pekan kemarin, 1-2 hari kita masih butuh adaptasi. Setelah itu berjalan dengan mestinya dan semua mulai adaptasi," jelas Vidya.
"Semua juga happy dengan kegiatan yang diadakan, dan fasilitas yang ada, seperti tenis meja, bola voli, bulu tangkis, untuk mengisi hari-hari kita," ujarnya melanjutkan.
Vidya yang hari ini akan bertolak menuju kampung halamannya di Jawa Timur, mengaku senang dan tak sabar untuk segera bertemu keluarganya di rumah.
"Yang penting saat ini kita sehat semua, dan kita juga bahagia bisa sehat dan pulang ketemu keluarga, semuanya udah kangen dengan keluarga," pungkasnya.
Sementara itu, KRI Semarang-594 yang membawa sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) World Dream telah tiba di pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu siang.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto didampingi Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono hadir menyerahkan sertifikat keterangan sehat dari hasil observasi tersebut.
Turut hadir pula Kemenko PMK Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Agus Suprapto dan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri RI Syafrizal ZA.
Para ABK yang berada di dalam kapal tersebut terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan.
Seluruhnya dilaporkan telah menyelesaikan proses observasi sejak Jumat (28/2) hingga Jumat (13/3) atau selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil.
Selain itu, turut bersama mereka 74 petugas pendamping kesehatan dalam proses observasi para ABK tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020