Pemerintah Kota Surabaya Jawa Timur membuat 10 hingga 20 unit bilik sterilisasi setiap harinya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Robben Rico mengatakan pihaknya terus memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi COVID-19.
"Nanti harapannya sampai tingkat kelurahan bisa kita sentuh, bisa kita letakkan bilik sterilisasi ini," kata Robben seusai mengikuti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini inspeksi ke lokasi-lokasi bilik sterilisasi, Rabu.
Menurut dia, bilik sterilisasi ini ternyata lebih efektif dibanding mengerahkan banyak orang untuk menyemprotkan disinfektan setiap harinya.
Makanya, lanjut dia, nanti bilik sterilisasi ini akan dipasang di tempat-tempat yang ramai dan banyak dikunjungi orang.
"Harapan kami, warga nanti bisa lebih aktif untuk mensterilkan diri mereka masing-masing," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa pemasangan bilik sterilisasi ini sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Hingga saat ini, yang terpasang sudah ada di Balai Kota Surabaya, Bandara Juanda, Taman Bungkul, KBS, RSUD Soewandhi, RSUD BDH, Rumah Sakit Siloam, Maskas Polrestabes Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak dan berbagai kantor pelayanan publik lainnya.
"Sedangkan hari ini kita pasang di terminal, stasiun, mal-mal yang posisinya memang mendatangkan banyak orang. Termasuk di Pasar Turi, Siola, depan Tugu Pahlawan," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sejak Rabu pagi sudah keliling ke berbagai penjuru di Kota Surabaya untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang sekiranya membutuhkan bilik sterilisasi. Sesekali Risma berhenti dan melihat kondisi lapangan.
Jika merasa penting untuk diletakkan bilik sterilisasi, Risma langsung memerintahkan jajarannya untuk memasangnya di tempat tersebut.
Sejak beberapa hari lalu, Pemerintah Kota Surabaya terus memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi ini. Untuk itu, Risma meminta warga Surabaya untuk aktif melakukan sterilisasi diri, terutama ketika pulang kerja atau sebelum masuk ke rumah mereka masing-masing.
"Ketika warga baru pulang dari tempat kerjanya, bisa menyempatkan waktu untuk mampir di bilik sterilisasi itu. Tujuannya, supaya ketika pulang ke rumah dalam kondisi steril, sehingga keluarga kita tidak ikut tercemar virus atau bakteri yang kita bawa dari luar," ujar Risma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Robben Rico mengatakan pihaknya terus memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi COVID-19.
"Nanti harapannya sampai tingkat kelurahan bisa kita sentuh, bisa kita letakkan bilik sterilisasi ini," kata Robben seusai mengikuti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini inspeksi ke lokasi-lokasi bilik sterilisasi, Rabu.
Menurut dia, bilik sterilisasi ini ternyata lebih efektif dibanding mengerahkan banyak orang untuk menyemprotkan disinfektan setiap harinya.
Makanya, lanjut dia, nanti bilik sterilisasi ini akan dipasang di tempat-tempat yang ramai dan banyak dikunjungi orang.
"Harapan kami, warga nanti bisa lebih aktif untuk mensterilkan diri mereka masing-masing," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa pemasangan bilik sterilisasi ini sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Hingga saat ini, yang terpasang sudah ada di Balai Kota Surabaya, Bandara Juanda, Taman Bungkul, KBS, RSUD Soewandhi, RSUD BDH, Rumah Sakit Siloam, Maskas Polrestabes Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak dan berbagai kantor pelayanan publik lainnya.
"Sedangkan hari ini kita pasang di terminal, stasiun, mal-mal yang posisinya memang mendatangkan banyak orang. Termasuk di Pasar Turi, Siola, depan Tugu Pahlawan," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sejak Rabu pagi sudah keliling ke berbagai penjuru di Kota Surabaya untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang sekiranya membutuhkan bilik sterilisasi. Sesekali Risma berhenti dan melihat kondisi lapangan.
Jika merasa penting untuk diletakkan bilik sterilisasi, Risma langsung memerintahkan jajarannya untuk memasangnya di tempat tersebut.
Sejak beberapa hari lalu, Pemerintah Kota Surabaya terus memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi ini. Untuk itu, Risma meminta warga Surabaya untuk aktif melakukan sterilisasi diri, terutama ketika pulang kerja atau sebelum masuk ke rumah mereka masing-masing.
"Ketika warga baru pulang dari tempat kerjanya, bisa menyempatkan waktu untuk mampir di bilik sterilisasi itu. Tujuannya, supaya ketika pulang ke rumah dalam kondisi steril, sehingga keluarga kita tidak ikut tercemar virus atau bakteri yang kita bawa dari luar," ujar Risma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020