Sebanyak 1.209 rumah di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terendam banjir akibat luapan dari air Sungai Batanghari.
"Rumah yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Batanghari Syar'i di Batanghari Jambi, Rabu.
Empat kecamatan di Kabupaten Batanghari yang pemukiman penduduknya sudah terendam banjir yakni Kecamatan Mersam, Muara Tembesi Maro Sebo Ilir dan Kecamatan Muara Bulian.
Dari empat kecamatan tersebut, banjir terparah terjadi di Kecamatan Muara Tembesi, dimana di Kecamatan tersebut terdapat 1.072 rumah terendam banjir, sepanjang 900 meter jalan terendam banjir serta satu rumah ibadah dan dua sarana pendidikan turut terendam banjir.
Sementara itu, di Kecamatan Maro Sebo Ilir terdapat 90 rumah dan 500 meter jalan yang terendam banjir, di Kecamatan Muara Bulian, terdapat 47 rumah dan 45 meter jalan yang terendam banjir. Sementara di Kecamatan Mersam terdapat 486 rumah yang tergenang banjir.
"Banjir ini disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, terutama di hulu sungai, sehingga debit air meningkat dan meluap ke pemukiman warga," kata Syar'i.
Ia menjelaskan, petugas BPBD saat ini telah bersiap di sejumlah titik banjir dengan mendirikan tenda darurat dan menyiagakan perahu karet sebagai antisipasi jika ketinggian air terus meningkat. Sehingga petugas dapat dengan segera melakukan evakuasi.
Berdasarkan pantauan BPBD Batanghari, ketinggian muka air Sungai Batanghari yang diukur menggunakan alat pengukur ketinggian air (APKA) per tanggal 5 April 2020 pukul 07.00 WIB berada di angka 368 sentimeter.
"Berdasarkan ketinggian muka air saat ini statusnya waspada banjir," kata Syar'i.
Melihat debit air Sungai Batanghari yang terus meningkat, BPBD Batanghari menghimbau masyarakat untuk waspada. "Terutama masyarakat yang pemukiman-nya berada di sepanjang aliran sungai, karena ketinggian muka air Sungai Batanghari diperkirakan akan terus meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020