Taman Budaya Jambi (TBJ) merilis Album Lagu Daerah Jambi 2020 untuk menambah khazanah perbendaharaan lagu daerah itu.

“Ada 10 lagu daerah yang dirilis, lagu-lagu tersebut menceritakan ketokohan, seni budaya, wisata dan kearifan lokal masyarakat Jambi,” kata Kepala Taman Budaya Jambi Didin Sirojudin di Jambi, Kamis.

Tidak hanya untuk menambah khazanah pemlrbendaharaan lagu daerah Jambi, Album Lagu Daerah Jambi tersebut juga merupakan upaya Taman Budaya Jambi mempromosikan Jambi kepada masyarakat luas.

Didin Sirojudin menjelaskan pembuatan Album Lagu Daerah Jambi tersebut memakan waktu yang cukup panjang. Di mulai dari tahun 2019, berawal dari kegiatan lokakarya seni musik.

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan lomba cipta lagu daerah. Setelah dilaksanakan lomba, di seleksi lima lagu daerah terbaik.

Selanjutnya di tahun 2020 ini dilakukan rekaman dan pengambilan gambar untuk video klip album lagu daerah Jambi tahun 2020.

Baca juga: Sanggar seni kuda lumping perkuat pelestarian seni budaya di Merangin
Baca juga: Koleksi uang kuno Museum Koleksi Iskandar Zakaria di Kota Sungai Penuh

“Harapannya lagu-lagu daerah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, karena di dalam lagu lagu tersebut terkandung nilai nilai dalam kehidupan,” kata Didin Sirojudin.

Sudah satu dekade lebih album lagu daerah Jambi yang menceritakan ketokohan, budaya, kearifan lokal, seni budaya dan wisata di Jambi tidak di rilis. Terakhir album daerah Jambi yang menceritakan tema tema tersebut di rilis sekitar tahun 2008 dan 2009.

“Kalau untuk lagu Jambi itu banyak yang di rilis, tapi lebih kepada komersil, untuk lagu yang menceritakan kearifan lokal, budaya dan wisata ini terakhir di rilis sekitar tahun 2009 dengan penyanyi Ike Nurjanah,” kata Pencipta Lagu Daerah Jambi Andi Gomez.

Adapun judul sepuluh lagu daerah Jambi yang di rilis tahun 2020 ini yaitu, Tudung Lingkup, Datuk Darah Putih, Senandung Nelayan Pengabuan, Pantun Seloko, Gentala Arasy, Patuah Bundo, Patuah Negeri, Nantik Betunang, Arakan Sahur dan Tanah Melayu Jambi.

Lagu lagu daerah Jambi tersebut di ciptakan oleh pekerja Seni di Provinsi Jambi diantaranya Putri Asri, Pebriana Wulandari, Kiki Gunawan, Aswandi, Hengki Setiawan, Yusrizal Burhan, Andi Gomez dan Alex AR.

“Yang menarik dari proses pembuatan album ini yaitu harus dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, sehingga seluruh proses pembuatan album harus menerapkan protokol kesehatan COIVD-19, seperti rekaman yang harus di panggil satu satu,” kata Didin Sirojudin.

Baca juga: Kemudi kapal Zaman Sriwijaya seberat 4 ton tambah koleksi baru Museum Balaputra Dewa Palembang

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020