Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) dalam dua hari terakhir menyampaikan adanya penambahan dua kasus positif COVID-19 berprofesi sebagai karyawan bank di daerah ini.
"Betul, hari ini ada penambahan satu kasus positif di Payakumbuh, CM (30), wanita, warga Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, bekerja di bank BCA," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal, di Payakumbuh, Kamis.
Sedangkan pada hari sebelumnya, terdapat tujuh karyawan Bank Mandiri Syariah di Payakumbuh yang dinyatakan positif COVID-19, tapi enam di antaranya bukan warga yang ber-KTP Payakumbuh.
Satu-satunya karyawan bank yang merupakan warga Payakumbuh adalah AY (21), wanita yang berdomisili di Kelurahan Ibuh, Payakumbuh Barat.
Selanjutnya empat orang warga Kabupaten Limapuluh Kota, yakni SAE (23), MGI (31) WS (29) wanita, IW (31) lelaki. Setelah itu RR (33), lelaki warga Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, dan EF (34) lelaki, warga Garegeh Kota Bukittinggi.
"Kami telah melakukan pelacakan kontak untuk pasien yang berasal dari Payakumbuh, sedangkan yang bukan dari Payakumbuh telah kami koordinasikan ke daerah masing-masing," ujarnya pula.
Setelah itu, pihaknya juga telah meminta data masyarakat yang melakukan pelayanan di bank tersebut untuk dipanggil melakukan tes usap.
Bakhrizal juga mengimbau kepada masyarakat yang pernah kontak langsung dengan pasien yang terpapar COVID-19, terutama selama 14 hari terakhir untuk melapor ke puskesmas terdekat.
Ia mengatakan Pemkot Payakumbuh juga menyediakan fasilitas tes usap gratis kepada masyarakat, yakni di Halaman balai kota lama, Bukik Sibaluik kawasan Ngalau.
"Yang pernah kontak langsung jangan takut, ini bukanlah aib baik bagi yang kontak atau pun yang positif. Kesadaran masyarakat akan dapat menekan penyebaran COVID-19," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Betul, hari ini ada penambahan satu kasus positif di Payakumbuh, CM (30), wanita, warga Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, bekerja di bank BCA," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal, di Payakumbuh, Kamis.
Sedangkan pada hari sebelumnya, terdapat tujuh karyawan Bank Mandiri Syariah di Payakumbuh yang dinyatakan positif COVID-19, tapi enam di antaranya bukan warga yang ber-KTP Payakumbuh.
Satu-satunya karyawan bank yang merupakan warga Payakumbuh adalah AY (21), wanita yang berdomisili di Kelurahan Ibuh, Payakumbuh Barat.
Selanjutnya empat orang warga Kabupaten Limapuluh Kota, yakni SAE (23), MGI (31) WS (29) wanita, IW (31) lelaki. Setelah itu RR (33), lelaki warga Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, dan EF (34) lelaki, warga Garegeh Kota Bukittinggi.
"Kami telah melakukan pelacakan kontak untuk pasien yang berasal dari Payakumbuh, sedangkan yang bukan dari Payakumbuh telah kami koordinasikan ke daerah masing-masing," ujarnya pula.
Setelah itu, pihaknya juga telah meminta data masyarakat yang melakukan pelayanan di bank tersebut untuk dipanggil melakukan tes usap.
Bakhrizal juga mengimbau kepada masyarakat yang pernah kontak langsung dengan pasien yang terpapar COVID-19, terutama selama 14 hari terakhir untuk melapor ke puskesmas terdekat.
Ia mengatakan Pemkot Payakumbuh juga menyediakan fasilitas tes usap gratis kepada masyarakat, yakni di Halaman balai kota lama, Bukik Sibaluik kawasan Ngalau.
"Yang pernah kontak langsung jangan takut, ini bukanlah aib baik bagi yang kontak atau pun yang positif. Kesadaran masyarakat akan dapat menekan penyebaran COVID-19," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020