Bupati Bogor Ade Yasin mengeluarkan instruksi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para camat agar waspada saat terjadi curah hujan ekstrim di wilayahnya pada Senin (21/9) petang.

"Mengingat tingginya intensitas curah hujan sepanjang hari ini, yang mengakibatkan meluapnya beberapa sungai di Kabupaten Bogor, maka saya menginstruksikan," ungkapnya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Instruksi berisi tujuh poin itu diawali dengan imbauan agar waspada dan siaga. Kemudian menugaskan tim siaga tanggap bencana di titik lokasi rawan bencana.

"Mengevakuasi warga yang tinggal di wilayah rawan ke lokasi yang aman. Melakukan pemetaan lokasi bencana, menghitung resiko lanjutan dan mencari kawasan yang aman dan strategis dalam upaya evakuasi," kata Ade Yasin.

Menurut dia, BPBD dan para camat perlu memastikan kebutuhan dasar para korban bencana seperti sandang dan pangan, agar tetap dan terpenuhi.

Kemudian, ia meminta jajarannya agar selalu berkoordinasi dengan unsur-unsur yang berkaitan, seperti TNI-Polri, Basarnas, dan masyarakat setempat.

"Usahakan tetap mengedepankan protokol kesehatan meski saat menangani bencana alam," tuturnya.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat curah hujan berkategori ekstrim di Kawasan Puncak, Cisarua.

"Hari ini curah hujan ekstrim di Kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm perhari," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, saat dihubungi ANTARA di Bogor, Senin (21/9).

Menurut dia, berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.

Asep menyebutkan, curah hujan ekstrim ini kali pertama terjadi sepanjang kemarau tahun 2020.


 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020