Kawasan Wisata Depati Tujuh Coffee memberikan pengalaman unik dan menarik menikmati secangkir kopi di kebun.
Lokasi tersebut tidak asing lagi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kawasan wisata bertema kopi tersebut berjarak 15 km dari Kota Sungai Penuh dan berbatas langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tepatnya di Desa Sumur Gedang Kecamatan Pesisir Bukit Kabupaen Kerinci.
Konsep di wisata di tempat itu cukup unik, dan sarat mengangkat adat budaya Kerinci. Di tempat ini khas dengan kopi dengan berbagai fasilitas yang serba unik dan seperti miniatur alat pertanian, rumah adat, fasilitas kemping, lesung tumbuk kopi tangan dan lainnya.
Seduhan kopi unggulan di sana juga tersedia yakni Arabica dan Rabusta.
"Awal mula terinspirasi dari hobi dan suka berkebun, dan suka berwisata," kata Jamin, owner Depati Tujuh Coffee, Selasa.
Hobinya tersebut kemudian terinspirasi juga diperkuat dengan pengalamannya ke Takengon Aceh dimana menemukan tempat ngopi di kebun .
Tahun 2016 membaca peluang kopi arabika. Dan setelah melalui tahapan panjang, tahun 2019 ia memulai kipranya yang masih berjalan hingga saat ini.
Pengunjung terus berdatangan tidak hanya dari Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Namunn juga para pengunjung dari luar daerah seperti dari Bengkulu dan Sumatera Barat.
Sejumlah wisatawan mancanegara juga menyempatkan singgah dan menikmasi suasana di sana seperti dari. Jepang, Inggris, Belanda, India dan Arab. Tak sampai di situ, lokasi itu juga menjadi area penelitian bagi sejumlah mahasiswa termasuk profesor dari Jepang, Prof Harada Univ Nagoya.
"Kerinci luar biasa untuk wisata alam, dan punya ciri khas tersendiri, namun sekarang bagaimana kita bisa tampil beda. Seperti di sini pengunjung yang datang akan menikmati, bagaimana rasanya ngopi di kebun kopi," katanya. .
Tempat wisata ini cocok untuk liburan keluarga di akhir pekan. Selain itu bisa digunakan untuk kepentingan edukasi dan konservasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Lokasi tersebut tidak asing lagi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kawasan wisata bertema kopi tersebut berjarak 15 km dari Kota Sungai Penuh dan berbatas langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tepatnya di Desa Sumur Gedang Kecamatan Pesisir Bukit Kabupaen Kerinci.
Konsep di wisata di tempat itu cukup unik, dan sarat mengangkat adat budaya Kerinci. Di tempat ini khas dengan kopi dengan berbagai fasilitas yang serba unik dan seperti miniatur alat pertanian, rumah adat, fasilitas kemping, lesung tumbuk kopi tangan dan lainnya.
Seduhan kopi unggulan di sana juga tersedia yakni Arabica dan Rabusta.
"Awal mula terinspirasi dari hobi dan suka berkebun, dan suka berwisata," kata Jamin, owner Depati Tujuh Coffee, Selasa.
Hobinya tersebut kemudian terinspirasi juga diperkuat dengan pengalamannya ke Takengon Aceh dimana menemukan tempat ngopi di kebun .
Tahun 2016 membaca peluang kopi arabika. Dan setelah melalui tahapan panjang, tahun 2019 ia memulai kipranya yang masih berjalan hingga saat ini.
Pengunjung terus berdatangan tidak hanya dari Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Namunn juga para pengunjung dari luar daerah seperti dari Bengkulu dan Sumatera Barat.
Sejumlah wisatawan mancanegara juga menyempatkan singgah dan menikmasi suasana di sana seperti dari. Jepang, Inggris, Belanda, India dan Arab. Tak sampai di situ, lokasi itu juga menjadi area penelitian bagi sejumlah mahasiswa termasuk profesor dari Jepang, Prof Harada Univ Nagoya.
"Kerinci luar biasa untuk wisata alam, dan punya ciri khas tersendiri, namun sekarang bagaimana kita bisa tampil beda. Seperti di sini pengunjung yang datang akan menikmati, bagaimana rasanya ngopi di kebun kopi," katanya. .
Tempat wisata ini cocok untuk liburan keluarga di akhir pekan. Selain itu bisa digunakan untuk kepentingan edukasi dan konservasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020