Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-28 di Stadion Utama Sumatera Barat (Sumbar) di Kabupaten Padang Pariaman kental dengan adat dan kesenian Minangkabau.
"MTQ Nasional Ke-28 merupakan MTQ yang kedua diselenggarakan di Sumbar. Pembukaan ini diselenggarakan kental dengan tradisi Minangkabau," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat sambutan pada pembukaan MTQ Nasional Ke-28 di Padang Pariaman, Sabtu (14/11) malam.
Ia mengatakan adat Minangkabau kental dengan ajaran Islam karena memiliki filosofi "adaik basandi syara', syara' basandi kitabullah" atau adat beralaskan syara', syara' beralaskan kitabulah, yang maksudnya orang Minang berpedoman pada ajaran dalam Al Quran.
Di stadion yang dijadikan sebagai lokasi pembukaan MTQ dipasang "marawa" atau bendera Minangkabau yang terdiri atas tiga warna, yaitu hitam, merah, dan kuning.
Selain itu, mimbar utama tidak saja berbentuk "bagonjong" atau bergonjong namun juga terpasang "tabie" yang merupakan jahitan kain dari berbagai warna ukuran kecil yang bermakna kebersamaan dan kesepakatan.
Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul "Syahadat Mengangkat Harkat". Di antara penampilan itu, disajikan cerita turunnya salah surah dalam Al Quran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam, terkait dengan Pancasila di mana dalam penyusunan ideologi bangsa tersebut terdapat sejumlah tokoh Minangkabau, dan penampilan kesenian tentang persatuan Indonesia dan NKRI.
"Kami akan memberikan pelayanan terbaik karena ini merupakan amanah dari Kementerian Agama," katanya.
Ia berharap, MTQ Nasional Ke-28 dapat mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan menjadikan insan yang rutin berzikir dan tafakur.
Irwan meminta para tamu undangan yang berasal dari luar daerah agar tidak segera kembali ke daerah masing-masing karena banyak objek wisata menarik dan kuliner yang dapat dinikmati.
"Habis kan dulu uangnya di sini, kalau sudah habis di sini juga bisa pakai kartu kredit, dan jinjing oleh-oleh sebanyak-banyaknya saat pulang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"MTQ Nasional Ke-28 merupakan MTQ yang kedua diselenggarakan di Sumbar. Pembukaan ini diselenggarakan kental dengan tradisi Minangkabau," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat sambutan pada pembukaan MTQ Nasional Ke-28 di Padang Pariaman, Sabtu (14/11) malam.
Ia mengatakan adat Minangkabau kental dengan ajaran Islam karena memiliki filosofi "adaik basandi syara', syara' basandi kitabullah" atau adat beralaskan syara', syara' beralaskan kitabulah, yang maksudnya orang Minang berpedoman pada ajaran dalam Al Quran.
Di stadion yang dijadikan sebagai lokasi pembukaan MTQ dipasang "marawa" atau bendera Minangkabau yang terdiri atas tiga warna, yaitu hitam, merah, dan kuning.
Selain itu, mimbar utama tidak saja berbentuk "bagonjong" atau bergonjong namun juga terpasang "tabie" yang merupakan jahitan kain dari berbagai warna ukuran kecil yang bermakna kebersamaan dan kesepakatan.
Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul "Syahadat Mengangkat Harkat". Di antara penampilan itu, disajikan cerita turunnya salah surah dalam Al Quran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam, terkait dengan Pancasila di mana dalam penyusunan ideologi bangsa tersebut terdapat sejumlah tokoh Minangkabau, dan penampilan kesenian tentang persatuan Indonesia dan NKRI.
"Kami akan memberikan pelayanan terbaik karena ini merupakan amanah dari Kementerian Agama," katanya.
Ia berharap, MTQ Nasional Ke-28 dapat mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan menjadikan insan yang rutin berzikir dan tafakur.
Irwan meminta para tamu undangan yang berasal dari luar daerah agar tidak segera kembali ke daerah masing-masing karena banyak objek wisata menarik dan kuliner yang dapat dinikmati.
"Habis kan dulu uangnya di sini, kalau sudah habis di sini juga bisa pakai kartu kredit, dan jinjing oleh-oleh sebanyak-banyaknya saat pulang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020