Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dua komoditas perkebunan di Provinsi Jambi seperti karet dan kelapa sawit bisa menjadi andalan ekspor daerah ini maupun Indonesia ke pasar dunia dan semua itu perlu pembenahan dan tatakelola yang baik dari hulu sampai ke hilirnya.

"Mungkin ini bisa menjadi semangat untuk para petani kelapa sawit dan karet di Jambi, dimana saat ini harga perdagangan industri sawit dan karet di dunia sudah mulai membaik, maka kedua komoditi ini yang harus ditingkatkan dan terus di kembangkan," kata Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Jambi, Jumat.

"Artinya sampai saat ini sawit dan karet masih diminati oleh negara asing," kata Syahrul Yasin Limpo saat meninjau pabrik karet dan sawit di Provinsi Jambi yakni pabrik karet PT Kirana atau PT Jambi Waras grup yang berada di Seberang Kota Jambi dan pabrik kelapa sawit milik PT Sungai Bahar Pasifik Utama yang berada di Kabupaten Muarojambi.

Berbagai kebutuhan negara lain terhadap sawit dan karet itu sangat besar, ini menjadi keuntungan besar bagi Indonesia termasuk Jambi yang banyak produksi sawit dan karet kita juga masuk dalam tiga besar di dunia pengekspor kedua komoditi perkebunan tersebut.

Sawit kita memiliki potensi sangat besar untuk dijadikan bahan bahan industri dan bahan olahan serta bahan dari sumber pertanian yang menjadikan perekonomian Jambi bisa lebih baik lagi.

Untuk PT Sungai Bahar Pasifik Utama menghasilkan CPO seperti minyak goreng dan bahan kosmetik yang berkualitas tinggi dan lainnya dan bisa menjadi muara untuk lebih maju kedepannya.

"Yang saya kagum saat ini idustri kita sudah masuk dalam tahap industri dengan menggunakan peralatan dengan menggunakan teknologi baru seperti pabrik sawit di Jambi, PT Sungai Bahar Pasifik Utama merupakan pabrik kelapa sawit di Jambi yang memakai peralatan atau mesin dengan teknoligi tinggi," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Kemudian dimana peralatannya menggunakan bahan baku atau bahan bakar yang berasal dari limbah limbah yang selama ini dibuang begitu saja dan untuk saat ini bahan limbah itu tidak lagi dibuang sehingga bisa digunakan sebagai bahan menggnatikan bahan bakar umum yang ada selama ini.

"Dan saya kira kedepannya Provinsi Jambi bisa menjadi potensi potensi yang bisa dikembangkan lagi dan berharap kedepannya Gubernur Jambi nantinya bagaimana kita melihat dan memanfaatkan potensi dan menggunakan tata kelolanya yang harus lebih baik," katanya.

Hasil peninjuan menteri ke PT Sungai Bahar Pasifik Utama, dalam menjalankan usaha pabrik kelapa sawitnya menggunakan bahan baku kalapa sawit petani atau rakyat di Jambi yang digunakan sebanyak 75 persen dan 25 persen dari kebunnya sendiri dimana ini artinya upaya memberdayakan inti dan plasma perkebunan sawitnya sudah jalan dengan baik.

Untuk saat ini harga kelapa sawit dan karet di tingkat dunia membaik, maka keuntungan untuk Indonesia sangat besar dan yang paling besar untuk hasil ekspor adalah dari produksi sawit Indonensia ke India, namun demikian kebutuhan dunia atau negara lainnya juga terhadap hasil produksi sawit Indonesia sangat besar demikian juga dengan karet.

Sementara itu Menteri Pertanian juga mengunjungi pabrik karet di Jambi milik PT Kirana atau Jambi Waras grup yang harus didorong untuk menjadi pejuang perekonomian Indonesia seperti perintah Pak Presiden, dimana perusahaan yang mendorong perekonomian Indonesia harus dibantu dan didorong kuat agar bisa lebih maju lagi.

"Saya bersama para unsur Muspida di Jambi untuk memback up perusahaan pejuang perekonomian tersebut untuk bisa besar lagi," tegas Syahril Yasin Limpo kepada media.

Melihat PT Kirana atau Jambi Waras grup bisa jadi engergi komoditi karet dan menjadi kekuatan komoditi Indonesia yang memang memiliki ruang menjadikan eksportasi karet ke seluruh dunia dimana perusahaan ini sudah cukup lama berproduksi di Jambi dengan hasil sebagai pengekspor karet ke luar negeri.

Karet merupakan tanaman cukup tua atau lama yang menjadi komoditi perkebunan di Indonesia, oleh karena itu karet juga tetap menjadi pangsa pasar ekspor yang terbuka ke dunia, dimana petaninya adalah petani yang tidak banyak dikuasai tidak oleh pihak perusahaan melainkan pertanian rakyat.

"Kalau begitu maka karet ini menjadi pilar yang pasti yang bisa menjamin hadirnya ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh lebih baik jika ditatap dari hulu ke hilirnya dengan baik, dan minta para semua pihak untuk mendukungnya," kata Syahul Yasin Limpo.

Untuk di Jambi, industrinya sudah cukup jalan dengan baik walaupun Jambi baru mengirimkan karertnya ke luar negeri, maka budidaya karet sangat dibutuhkan di Jambi karena usia tanaman karetnya sudah cukup tua dan bahkan pohonya ada yang sampai berusia 30 tahun keatas maka diperlukan program replanting karet.

Seperti yang disampaikan keluh kesah dari petani karet di Jambi, agar pemerintah memperhatikan upaya replanting karet yang lebih baik lagi kedepannya dan kementrian pertanian akan mengajak pemerintah provinsi dan kabupaten serta pihak lainnya untuk bersama-sama merancangnya lebih baik lagi.

Pada program replanting karet nanti, seperti disaat dilaksanakannya apakah yang bisa dilaksanakan oleh petani, maka semua pihak akan rembuk untuk menyusun program di bidang perkebunan karet. Kemudian untuk semua itu harus ada modal yang kuat dan minta pihak perusahaan membuat perencanaan seperti itu dengan jaminan PT Kirana atau Jambi Waras harus membeli karet rakyat.

Syahrul Yasin Limpo juga mendapatkan perintah dari presiden agar pemerintah akan mempersiapkan permodalan yang lebih khusus untuk bisa mengangkat kekuatan Indonesia pada bidang perkebunan karet sehingga tekat Indonesia bisa menjadi pesaing Vietnam untuk masuk ke pasar dunia.





 

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020