Sebanyak 341 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Merangin, Sarolangun dan Bungo, memulai proses belajar tatap muka setelah sebelumnya belajar dalam jaringan.
Peluncuran proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Jambi tersebut, dilakukan Plh Gubernur Jambi Sudirman didampingi Wabup Merangin H Mashuri, Selasa (16/2).
Plh Gubernur Jambi Sudirman minta sebanyak 341 sekolah itu jangan sampai berkurang dan harus bertambah. Bisa saja dalam perjalanannya nanti, ada sekolah yang ditutup sementara tiga hari, karena siswanya positif Covid-19.
"Jadi kita berharap sekolah yang sudah dibuka ini, jangan sampai jadi claster Covid-19. Untuk itu para guru, anak didik, para wali murid harus bersama-sama mohon menjaganya dengan mematuhi protokol kesehatan," kata Plh Gubernur Jambi.
Kepala sekolah lanjut Sudirman, punya tanggungjawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah secara tatap muka tersebut.
"Nanti kepala sekolah bisa melapor ke Kadis Pendidikan Merangin, lalu Kadis melaporkan ke Plh Gubernur Jambi," katanya.
Pelaksanaan proses belajar mengajar secara tatap muka itu terang Sudirman, akan dievaluasi setiap dua bulan sekali, apakah ada sekolah yang dilanjutkan proses belajar mengajar secara tatapmukanya atau dihentikan.
Wakil Bupati Merangin H Mashuri menyebutkan pihaknya akan mengawal proses belajar tatap muka dengan baik.
"Alhamdulillah SMA Negeri 12 Merangin di kawasan eks transmigrasi Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang Barat, dipercaya sebagai tempat lounching sekolah secara tatap muka untuk tiga kabupaten," kata Wakil Bupati Merangin H Mashuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Peluncuran proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Jambi tersebut, dilakukan Plh Gubernur Jambi Sudirman didampingi Wabup Merangin H Mashuri, Selasa (16/2).
Plh Gubernur Jambi Sudirman minta sebanyak 341 sekolah itu jangan sampai berkurang dan harus bertambah. Bisa saja dalam perjalanannya nanti, ada sekolah yang ditutup sementara tiga hari, karena siswanya positif Covid-19.
"Jadi kita berharap sekolah yang sudah dibuka ini, jangan sampai jadi claster Covid-19. Untuk itu para guru, anak didik, para wali murid harus bersama-sama mohon menjaganya dengan mematuhi protokol kesehatan," kata Plh Gubernur Jambi.
Kepala sekolah lanjut Sudirman, punya tanggungjawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah secara tatap muka tersebut.
"Nanti kepala sekolah bisa melapor ke Kadis Pendidikan Merangin, lalu Kadis melaporkan ke Plh Gubernur Jambi," katanya.
Pelaksanaan proses belajar mengajar secara tatap muka itu terang Sudirman, akan dievaluasi setiap dua bulan sekali, apakah ada sekolah yang dilanjutkan proses belajar mengajar secara tatapmukanya atau dihentikan.
Wakil Bupati Merangin H Mashuri menyebutkan pihaknya akan mengawal proses belajar tatap muka dengan baik.
"Alhamdulillah SMA Negeri 12 Merangin di kawasan eks transmigrasi Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang Barat, dipercaya sebagai tempat lounching sekolah secara tatap muka untuk tiga kabupaten," kata Wakil Bupati Merangin H Mashuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021