Seluruh sekolah di Kabupaten Batanghari mulai memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka sejak Senin (22/2).

Sebelumnya Dinas Pendidikan setempat hanya memberikan izin kepada sekolah-sekolah tertentu, yang tidak berada di wilayah kelurahan.


Simulasi pembelajaran tatap muka salah satunya  di Sekolah Menengah Pertama Negeri  27 (SMPN  21). Pihak sekolah  menekankan penerapan  protokol kesehatan (prokes) kepada siswa dan guru.

 "Proses Kegiatan Belajar Mengajar di hari pertama ini masih kami lakukan secara simulasi sesuai dengan yang disarankan oleh Pihak Dinas PDK dan Satuan Tugas Covid-19 Batanghari," ujar Kepala SMN 21 Abdul Kadir.
 
Dijelaskan Kadir, yang jelas, saat ini Sekolahnya dalam minggu pertama ini hanya melakukan KBM secara simulasi saja. Dan dalam simulasi ini, dari 490 Siswa yang ada di Sekolahnya, hanya 50 persen Siswa saja yang diperkenankan masuk.

 "Siswa yang masuk hanya 50 persen, karena kami menerapkan cara sistem shift bergantian dengan jarak satu hari, dan dari 17 Ruang belajar yang ada, satu ruangan yang biasanya ada 32 Siswa kini hanya ada 16 saja yang diperkenankan masuk," terangnya.

Sementara itu, setiap jam mata pelajaran yang ada tetap dijalankan seperti biasa, hanya saja, dengan adanya simulasi ini satu jam mata pelajaran tidak sepenuhnya normal dilakukan.

"Pengurangan mata pelajaran tidak kami berlakukan, hanya saja dalam proses jam pembelajaran hanya berjalan 20 menit saja untuk satu mata pelajaran, dan jika nantinya dalam satu minggu ini simulasi berjalan dengan baik, kemungkinan jam pelajaran akan kembali ditambah," ungkapnya.

Kadir menambahkan, dalam proses pembelajaran dihari pertama tersebut, sepertinya siswa sudah mulai mengerti akan protokol kesehatan, seperti sudah sadar untuk mencuci tangan dengan sabun, tidak berkerumun serta menggunakan masker.

"Untuk Prokes yang kami tekankan saat ini sepertinya sudah dipahami para Siswa, mungkin karena mereka sudah memahami adanya Covid-19 yang sudah berjalan setahun ini. Selain itu, untuk Siswa yang sakit, juga sudah kami anjurkan untuk tidak masuk, karena kesehatan dirinya lebih penting, dan juga demi menjaga kesehatan yang lain," pungkasnya.

Pewarta: Septa Randika

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021