Perdagangan produk perikanan dari Provinsi Jambi ke pasar nasional (domestik) pada bulan Maret 2021 meningkat Rp3,82 miliar, dari Rp18,49 miliar pada bulan Februari menjadi Rp22,31 miliar di bulan Maret.
"Jika dibandingkan dengan bulan Februari, perdagangan produk perikanan meningkat dan masih didominasi oleh ekspor udang belalang," kata kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman di Jambi, Rabu.
Meningkatnya nilai penjualan produk perikanan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai jual sejumlah produk perikanan serta tangkapan nelayan yang kembali meningkat, khususnya nelayan udang belalang.
Ada lima produk perikanan yang mendominasi perdagangan produk perikanan fari di Provinsi Jambi yakni ekspor ikan cupang, ikan guppy, ikan seluang, kepiting bakau dan udang belalang. Pada bulan Februari dan Maret 2021 kelima produk perikanan tersebut yang cukup mendominasi.
Pada Februari 2021, penjualan udang belalang sebanyak 192.050 ekor dengan nilai ekspor Rp13,44 miliar. Ikan cupang sebanyak 8.849 ekor senilai Rp860 juta, ikan guppy sebanyak 3.078 ekor senilai Rp15,53 juta. Kemudian kepiting bakau sebanyak 18.630 ekor senilai Rp556 juta dan ikan seluang sebanyak 95.955 ekor senilai Rp65,36 juta.
Di bulan Maret, penjualan Udang belalang tersebut meningkat menjadi 208.243 ekor dengan nilai ekspor Rp14,57 miliar. Sementara ekspor empat jenis produk perikanan yang mendominasi lainnya tergolong cukup stabil. Seperti ikan cupang sebanyak 10.112 ekor dengan nilai ekspor Rp560 juta. Kemudian ikan guppy 4.866 ekor senilai Rp486,60 juta, kepiting bakau 12.547 ekor senilai Rp 373,31 ekor dan ikan seluang 74.503 ekor senilai Rp30,72 ekor.
Produk-produk perikanan tersebut dijual ke daerah-daerah di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan beberapa produk perikanan ada yang dikirim ke luar negeri seperti ke Negara Malaysia dan Singapura.
Di antaranya dijual ke Tanjung Balai Karimun, Batam, Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, Pontianak, Semarang dan Pangkal Pinang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Jika dibandingkan dengan bulan Februari, perdagangan produk perikanan meningkat dan masih didominasi oleh ekspor udang belalang," kata kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman di Jambi, Rabu.
Meningkatnya nilai penjualan produk perikanan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai jual sejumlah produk perikanan serta tangkapan nelayan yang kembali meningkat, khususnya nelayan udang belalang.
Ada lima produk perikanan yang mendominasi perdagangan produk perikanan fari di Provinsi Jambi yakni ekspor ikan cupang, ikan guppy, ikan seluang, kepiting bakau dan udang belalang. Pada bulan Februari dan Maret 2021 kelima produk perikanan tersebut yang cukup mendominasi.
Pada Februari 2021, penjualan udang belalang sebanyak 192.050 ekor dengan nilai ekspor Rp13,44 miliar. Ikan cupang sebanyak 8.849 ekor senilai Rp860 juta, ikan guppy sebanyak 3.078 ekor senilai Rp15,53 juta. Kemudian kepiting bakau sebanyak 18.630 ekor senilai Rp556 juta dan ikan seluang sebanyak 95.955 ekor senilai Rp65,36 juta.
Di bulan Maret, penjualan Udang belalang tersebut meningkat menjadi 208.243 ekor dengan nilai ekspor Rp14,57 miliar. Sementara ekspor empat jenis produk perikanan yang mendominasi lainnya tergolong cukup stabil. Seperti ikan cupang sebanyak 10.112 ekor dengan nilai ekspor Rp560 juta. Kemudian ikan guppy 4.866 ekor senilai Rp486,60 juta, kepiting bakau 12.547 ekor senilai Rp 373,31 ekor dan ikan seluang 74.503 ekor senilai Rp30,72 ekor.
Produk-produk perikanan tersebut dijual ke daerah-daerah di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan beberapa produk perikanan ada yang dikirim ke luar negeri seperti ke Negara Malaysia dan Singapura.
Di antaranya dijual ke Tanjung Balai Karimun, Batam, Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, Pontianak, Semarang dan Pangkal Pinang.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021