Jakarta (ANTARA) - Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas PT PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) dinilai konsisten dalam upaya meningkatkan kompetensi perajin batik hingga pengembangan literasi masyarakat di sekitar wilayah operasinya di Jambi.
"Kita sangat apresiasi dan tentunya mendukung program CSR baik PPM maupun TJSL yang dilaksanakan oleh KKKS PetroChina. Apalagi ini sejalan dengan isu keberlanjutan dan kebutuhan masyarakat mulai dari bidang pendidikan, ketrampilan, lingkungan hingga pengembangan perekonomian masyarakat," kata pakar Corporate Social Responsibilty (CSR) Dr. Ade Manggala Hardianto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Ade Manggala mengatakan, konsistensi PetroChina terlihat dalam peningkatan kualitas industri batik dan tenun di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Perusahaan memfasilitasi keikutsertaan para perajin lokal dalam pelatihan dan sertifikasi uji kompetensi berbasis standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Yogyakarta pada akhir April 2024.
Kemudian PetroChina juga membuat program untuk mendukung pengembangan literasi berbasis inklusi sosial di Jambi. Ini dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang berada di wilayah kerja operasinya.
Menurut Ade Manggala, peningkatan potensi lokal sebagai daya saing dunia wajib dibantu dan dipertahankan karena warisan leluhur yang tidak bisa tergantikan seperti kualitas industri batik.
Oleh karena itu, menurut dia, program CSR yang dijalankan oleh KKKS tersebut selaras dengan upaya memaksimalkan manfaat sekaligus mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang yang juga diselaraskan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs).
PetroChina juga melibatkan Forum Pegiat Literasi Jambi, untuk berdiskusi dengan mitra binaan PetroChina yakni pengelola Perpustakaan Cendikia di Kelurahan Pandan Jaya, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Dengan mengolaborasikan berbagai kegiatan dan potensi Perpustakaan Cendikia yang nantinya disusun sebagai program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dilakukan pada 2024.
Perpustakaan Cendikia telah dibangun oleh PetroChina pada 2021 melalui Program Pengembangan Masyarakat dan diresmikan pada 2022. Kemudian di 2023, dilakukan pengembangan dengan dibangunnya kafe literasi yang akan menjadi pusat kegiatan penunjang literasi.
CSR Specialist PetroChina Jabung, M. Yuda Ramdani sebelumnya mengatakan, komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan literasi berbasis inklusi sosial merupakan langkah positif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Perpustakaan bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk mendapatkan informasi, edukasi, tidak hanya dari segi pendidikan tetapi juga kesehatan, parenting, lingkungan, ekonomi dan UMKM, serta meningkatkan kegiatan-kegiatan positif untuk anak-anak yang ada di desa. Sehingga perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat memberikan dampak bermanfaat besar untuk masyarakat yang berada di sekitar perpustakaan,” ujarnya.
Dalam kegiatan sebelumnya, PetroChina Jabung bekerja sama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta 21-26 April 2024.
Tujuh orang perajin batik dan satu orang perajin songket ikut serta dalam pelatihan yang mengusung tema Canting Emas "Cipta Batik Tingkatkan Ekonomi Masyarakat".
PetroChina berharap inisiatif tersebut tidak hanya akan memberdayakan para perajin, tetapi juga akan menghasilkan produk batik berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar global.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Siti Azizah berharap kegiatan pelatihan dan sertifikasi uji kompetensi ini dapat terus berlanjut.
Menurut Siti Azizah, tidak hanya sebatas untuk mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi kompetensi saja, para peserta yang telah mengikuti kegiatan selama di Yogyakarta tersebut setelah kembali ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan berbagi ilmu dengan rekan-rekan perajin batik dan songket yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut.
"Para perajin bisa berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi perajin dan penenun. Kegiatan ini juga menginspirasi untuk terus berinovasi dalam pengembangan pola, pewarnaan dan pengolahan limbah,” ujarnya.