Pergerakan penumpang di masa pandemi COVID-19 jelang larangan mudik di terapkan dari tanggal 6-17 Mei 2021 di Bandara Sultan Thaha Jambi masih stabil.
"Pergerakan penumpang pada Rabu (28/4) dalam sehari 1.200 penumpang, masih dalam kategori stabil," kata Eksekutif General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Indra Gunawan di Jambi, Kamis.
Di masa pandemi COVID-19 pergerakan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi dalam satu hari berkisar 1.200 sampai dengan 1.300 penumpang. Jelang larangan mudik tidak terjadi pergerakan penumpang yang begitu signifikan di Bandara, baik itu penumpang yang tiba dan yang akan berangkat dari Bandara Sultan Thaha.
Begitu juga dengan angkutan cargo di Bandara Sultan Thaha yang masih tergolong stabil.
Akan tetapi di khawatirkan angkutan kargo terdampak pada saat larangan mudik dilaksanakan. Hal itu dikarenakan jumlah penerbangan komersial yang dapat dipastikan berkurang. Sehingga akan berdampak terhadap mobilitas angkutan kargo di Bandara Sultan Thaha Jambi.
"Kita belum mengetahui berapa maskapai penerbangan yang akan ber-operasional saat larangan mudik dilaksanakan di Bandara, hal ini tentu akan berdampak terhadap kargo," kata Indra Gunawan.
Dijelaskan Indra Gunawan, saat larangan mudik dilaksanakan akan ada satu posko pemeriksaan di depan pintu keberangkatan. Posko tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan verifikasi berkas dan dokumen calon penumpang, dimana saat larangan mudik dilaksanakan hanya orang-orang yang termasuk dalam pengecualian yang dapat melakukan perjalanan.
Diantaranya perjalanan dinas, orang yang melakukan perjalanan karena keadaan darurat seperti orang tua dan saudara yang meninggal, serta beberapa pengecualian lainnya.
"Posko tersebut nantinya akan bergabung dengan posko KKP," kata Indra Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
"Pergerakan penumpang pada Rabu (28/4) dalam sehari 1.200 penumpang, masih dalam kategori stabil," kata Eksekutif General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Indra Gunawan di Jambi, Kamis.
Di masa pandemi COVID-19 pergerakan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi dalam satu hari berkisar 1.200 sampai dengan 1.300 penumpang. Jelang larangan mudik tidak terjadi pergerakan penumpang yang begitu signifikan di Bandara, baik itu penumpang yang tiba dan yang akan berangkat dari Bandara Sultan Thaha.
Begitu juga dengan angkutan cargo di Bandara Sultan Thaha yang masih tergolong stabil.
Akan tetapi di khawatirkan angkutan kargo terdampak pada saat larangan mudik dilaksanakan. Hal itu dikarenakan jumlah penerbangan komersial yang dapat dipastikan berkurang. Sehingga akan berdampak terhadap mobilitas angkutan kargo di Bandara Sultan Thaha Jambi.
"Kita belum mengetahui berapa maskapai penerbangan yang akan ber-operasional saat larangan mudik dilaksanakan di Bandara, hal ini tentu akan berdampak terhadap kargo," kata Indra Gunawan.
Dijelaskan Indra Gunawan, saat larangan mudik dilaksanakan akan ada satu posko pemeriksaan di depan pintu keberangkatan. Posko tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan verifikasi berkas dan dokumen calon penumpang, dimana saat larangan mudik dilaksanakan hanya orang-orang yang termasuk dalam pengecualian yang dapat melakukan perjalanan.
Diantaranya perjalanan dinas, orang yang melakukan perjalanan karena keadaan darurat seperti orang tua dan saudara yang meninggal, serta beberapa pengecualian lainnya.
"Posko tersebut nantinya akan bergabung dengan posko KKP," kata Indra Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021